Sukses

Teror Pemecatan 'Hantui' Startup Teknologi

Selain Twitter, ternyata di bulan Oktober ini ada sejumlah startup teknologi lain yang melakukan pemecatan karyawan.

Liputan6.com, Jakarta - Meski berkembang dengan pesat, faktanya tak semua "pemain" di industri teknologi sukses meraup keuntungan. Sejumlah perusahaan, khususnya di segmen startup, belakangan ini dilaporkan mulai kesulitan "bertahan hidup". Pemecatan karyawan menjadi salah satu solusi andalan yang mereka tempuh.

Twitter mungkin menjadi salah satu yang paling disorot. CEO anyar Jack Dorsey belum lama ini telah mengonfirmasi pemutusan hubungan kerja (PHK) ratusan karyawannya. Diperkirakan total ada 336 karyawan Twitter yang dirumahkan. Mayoritas di antaranya diinformasikan berasal dari divisi engineering.

Menurut yang dilaporkan laman Business Insider, Senin (19/10/2015), selain Twitter, ternyata di bulan Oktober ini ada sejumlah startup teknologi lain yang melakukan pemecatan karyawan.

Beberapa di antaranya adalah startup pesan instan Snapchat yang mem-PHK belasan karyawannya. Kemudian ada Flipagram, startup aplikasi foto yang memecat sekitar 20 persen karyawannya; serta Zomato, penyedia aplikasi kuliner yang merumahkan 300 karyawan di Amerika Serikat.

Chi-Hua Chien, salah satu investor (capital venture) dari Goodwater Capital menjelaskan, apa yang terjadi saat ini merupakan dampak dari ketatnya persaingan di pasar startup.

"Pasar investasi di ranah teknologi semakin ketat. Perusahaan rintisan (startup) kian menjamur, semuanya berburu investasi," ungkap Chine.

Sebagai konsekuensinya, ujar Chine, kini para investor kian selektif dan "kejam." Dalam artian, para pemodal akan menuntut startup yang mereka modali untuk segera memberikan hasil. "Apakah itu dalam bentuk keuntungan atau pertumbuhan," paparnya.

Bila berbicara terkait kasus Twitter, sebenarnya jejaring sosial yang diklaim memiliki 300 jutaan pengguna aktif ini merupakan perusahaan besar dengan pertumbuhan yang sangat pesat. Namun sayang, setelah mereka melakukan IPO pada 2013, pertumbuhannya melambat secara drastis.

(Dhi/Isk)*

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini