Sukses

Silicon Valley ala Indonesia Dongkrak Investasi Ekonomi Digital

Kawasan khusus untuk mengakomodasi kemajuan dan perkembangan teknologi ini dinilai dapat mendorong percepatan sektor ekonomi digital.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani, menyatakan bahwa Indonesia memerlukan kawasan khusus untuk mengakomodasi kemajuan dan perkembangan industri software dan Teknologi Informasi (TI), seperti halnya Silicon Valley di Amerika Serikat (AS). Hal ini bertujuan untuk mendorong percepatan investasi sektor ekonomi digital.

Menurutnya, salah satu karakteristik industri TI dan inovasi digital yang dikembangkan oleh startup (perusahaan rintisan) adalah perkembangannya yang sangat cepat. Karena itu, diperlukan sebuah kawasan khusus untuk mengakomodasi perkembangan sektor industri tersebut.

Pernyataan Franky tersebut disampaikan di sela-sela kunjungannya ke berbagai perusahaan teknologi di Silicon Valley, California, Rabu (28/10/2015) waktu setempat.

Menurutnya, pesatnya perkembangan industri di kawasan tersebut, salah satunya didukung iklim dan ekosistem usaha yang kondusif. Jika ada kawasan khusus yang diperuntukkan bagi investasi sektor ekonomi digital, katanya, ekosistem usaha sektor tersebut juga mudah terbangun.

"Pemerintah juga dapat memfasilitasinya dengan menghubungkan kawasan tersebut ke kampus-kampus di Indonesia. Dengan begitu, ketersediaan sumber daya manusia (SDM) terlatih dapat dipenuhi. Kawasan itu juga dapat mengatasi hambatan daftar negatif investasi (DNI) untuk sektor ekonomi digital, seperti e-commerce, sehingga dapat mendorong industri di sektor teknologi informasi,” ujar Franky dalam keterangan resmi kepada tim Tekno Liputan6.com, Kamis (29/10/2015).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Percepat pengembangan Bandung Technopark

Franky menambahkan, salah satu daerah di Indonesia yang sudah mencoba mengembangkan kawasan khusus ekonomi digital adalah Kota Bandung melalui pengembangan Bandung Technopark. "Setelah kunjungan ini, kami akan mendiskusikan dengan Walikota Bandung Ridwan Kamil untuk percepatan realisasi kawasan khusus ekonomi kreatif digital tersebut sehingga dapat segera ditawarkan kepada investor," tambahnya.

Seperti diketahui, Franky Sibarani bersama Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Perdagangan Thomas Lembong dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf ditugaskan Presiden Jokowi untuk meneruskan kunjungan ke Silicon Valley dan menjajaki potensi investasi di sektor kreatif digital. Presiden Jokowi sendiri membatalkan kunjungan dan pulang lebih cepat ke Indonesia untuk menyelesaikan permasalahan kabut asap di beberapa wilayah.

Dalam kunjungannya ke Silicon Valley, Kepala BKPM sempat bertemu dengan beberapa perusahaan teknologi raksasa, di antaranya Google, Apple, serta perusahaan-perusahaan venture capital lainnya.

Dalam paparannya kepada pelaku usaha sektor ekonomi digital, Rudiantara menyampaikan visi Indonesia sebagai negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan total valuasi US$ 130 miliar atau sekitar Rp 1.756 triliun. Salah satu langkah yang akan dilakukan pemerintah adalah menumbuhkan 1.000 teknopreneur pada 2020 dengan total valuasi US$ 10 miliar atau sekitar Rp 138 triliun.

(din/cas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini