Sukses

PewDiePie 'Ungkap' Alasan YouTube Rilis Layanan Berbayar

Meskipun tidak mewakili YouTube, pernyataan PewDiePie ini dapat menjadi kemungkinan alasan YouTube hadirkan layanan berbayar

Liputan6.com, Jakarta - Layanan berbayar YoyuTube, Red, ternyata memancing polemik tersendiri di kalangan penikmat YouTube. Tidak sedikit penonton YouTube merasa bahwa layanan itu sedikit memberatkan.

Untuk itu, salah satu YouTuber terkenal, PewDiePie, merasa perlu untuk mengungkapkan pendapatnya mengenai kemungkinan alasan YouTube merilis layanan berbayar.

"YouTube Red hadir sebagian besar sebagai upaya untuk melawan Adblock," ungkap pria bernama asli Felix Kjellberg lewat laman blognya, seperti dikutip dari laman Business Insider, Minggu (8/11/2015).

Pernyataannya ini didasari dari hasil poling yang dilakukannya lewat Twitter. Pria berkebangsaan Swedia ini menemukan bahwa ternyata hampir 40 persen penontonnya menggunakan software untuk memblokir iklan. Jumlah ini meningkat dari yang sebelumnya hanya 15-20 persen sekitar lima tahun lalu.

Baca Juga

Sementara seperti yang diketahui bahwa YouTube serta kreator video mendapatkan penghasilan dari penerimaan iklan yang muncul. Oleh karena itu, PewDiePie menambahkan jika rata-rata 40 persen penonton YouTube menggunakan Adblock maka para kreator video juga akan kehilangan hampir 40 persen pendapatan.

"Secara personal, saya tidak apa-apa penonton menggunakan Adblock ketika menonton video saya di YouTube," ungkap PewDiePie.

"Saya mengerti bahwa iklan memang menyebalkan dan saya tidak akan mengeluhkan hal itu. Namun bagi kanal yang lebih kecil, jumlah sebesar itu (40 persen) akan sangat merugikan," sambungnya.

Kendati pernyataan PewDiePie ini tidak mewakili alasan YouTube. Namun, ia merasa perlu untuk menuliskan pendapatnya agar orang lain dapat mengerti masalah yang sebenarnya.

Layanan Adblock akhir-akhir ini memang menjadi salah satu topik perbincangan yang cukup hangat. Setelah sebelumnya Apple lewat sistem operasi iOS 9-nya memungkinkan pengguna untuk memblokir iklan.

Namun, berbeda dengan Apple yang menghadirkan layanan pemblokiran iklan, Google merasa bahwa layanan pemblokir iklan merupakan instrumen tumpul yang dapat mempengaruhi perusahaan-perusahaan besar.

(dam/isk)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.