Sukses

Snapchat Bantah Akan Simpan Pesan Pengguna

Kabar pembaruan peraturan privasi dari Snapchat yang mungkinkan pesan pengguna disimpan langsung dibantah pihak Snapchat lewat laman blognya

Liputan6.com, Jakarta - Pembaruan peraturan privasi yang minggu lalu dirilis Snapchat, membuat banyak pengguna aplikasi tersebut resah. Sebab dalam beberapa pemberitaan, peraturan terbaru Snapchat itu memungkinkan perusahaan memiliki hak kepemilikan atas konten pengguna seperti foto, video, dan pesan teks.

Namun, Snapchat membantah pemberitaan tersebut dengan menyebutkan bahwa pengguna masih mempertahankan kontrol atas konten mereka, sebagaimana dikutip dari laman Tech Crunch, Senin (2/11/2015).

Bahkan lewat laman blognya, perusahaan yang dipimpin oleh Evan Spiegel ini menegaskan bahwa komunikasi lewat Snapchat tetap bersifat pribadi. 

"Snaps dan Chats yang dikirim pengguna untuk temannya tetap bersifat pribadi, sama seperti sebelum pembaruan peraturan ini ada," tegas Snapchat dalam pernyataan di laman blognya.

Namun, Snapchat juga menambahkan bahwa perusahaan tidak memiliki kontrol dari screenshot atau gambar yang diambil penerima dari pesan yang diterimanya, kendati pesan tersebut sudah dihapus dari server.

Di sisi lain, Snapchat juga tidak mengingkari bahwa pembaruan peraturan pribadi memberi perusahaan tersebut lisensi yang lebih luas dari konten yang dibuat pengguna untuk dapat menggunakan layanan lain dari Snapchat.

Salah satunya adalah Snaps yang mendaftar layanan Live Store, maka pihak Snapchat perlu untuk membagi konten tersebut ke seluruh dunia termasuk memutar ulang konten tersebut. Namun, ditegaskan kembali bahwa untuk urusan komunikasi antar pengguna, Snapchat menjamin bahwa komunikasi yang dilakukan benar-benar personal.

Selain itu, lewat pembaruan peraturan privasi ini, Snapchat juga mengungkapkan bahwa perusahaan berencana untuk menghadirkan layanan lain yang akan dikembangkan untuk pengguna. Salah satunya adalah fitur Replays, bagi pengguna yang ingin menonton ulang konten dengan terlebih dulu membayarnya. 

(dam/isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini