Sukses

HiLink, Gebrakan Besar Huawei Honor untuk Internet of Things

Di gelaran Huawei Honor Gala, Huawei mengumumkan bahwa Honor tak hanya akan bermain di ranah smartphone, tetapi juga di perangkat pintar.

Liputan6.com, Shenzen - Honor memang menjadi salah satu tipe smartphone favorit banyak orang pada saat ini. Bahkan, di negara asalnya sendiri, smartphone keluaran Huawei tersebut mampu merajai posisi smartphone terpopuler. Sehingga, kini Huawei sangat diperhitungkan di ranah teknologi mengingat kredibilitas, rekam jejak, dan eksistensinya bersinar.

Bertempat di Universiade Sports Centre, Shenzen, Huawei mengadakan perayaan ulang tahun Honor yang ke-2. Acara tersebut dihadiri oleh para fans (sebutan komunitas pengguna loyal Huawei) dan sekitar 400 jurnalis dari seluruh dunia.

Di gelaran bertajuk Huawei Honor Gala ini, Huawei mengumumkan bahwa Honor tak hanya akan ‘bermain’ di ranah smartphone, tetapi juga akan mulai memijakkan kaki di ranah bisnis perangkat pintar atau smart device. Lantas, langkah apa yang akan dilakukan Huawei?

Sekilas soal HiLink

President Honor, George Zhao, yang juga turut hadir membuka Huawei Honor Gala, mengumumkan bahwa divisinya memang tengah fokus ingin memasarkan smart device.

Perangkat pintar yang diberi dukungan teknologi bernama “HiLink” tersebut akan ditargetkan untuk peralatan rumah tangga dan bertujuan memudahkan keluarga dalam menggunakan apa pun yang mereka miliki di rumah.

Zhao juga mengatakan, dalam proses pengembangan smart device HiLink ini, Huawei turut menggandeng beberapa perusahaan lainnya yang merupakan ahli di bidangnya masing-masing.

Meski nama Honor sudah begitu menempel di bisnis smartphone, Zhao optimistis bahwa smart device HiLink mampu mendulang kesuksesan yang sama. Ia pun menjelaskan alasan mengapa Huawei berani menjajal bisnis smart device rumahan yang notabene belum terlalu familiar bagi kebanyakan orang.

"Rumah adalah tempat kita semua akan kembali. Rumah adalah tempat paling aman, hangat dan damai. Rumah adalah produk penting bagi kami," ungkap Zhao, pada sesi pembukaan Huawei Honor Gala, Sabtu (12/12/2015).

Sesi interview bersama media global di Huawei Honor Gala (Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza)

Zhao melanjutkan, alasan Huawei Honor menghadirkan perangkat pintar rumahan karena ingin menunjukkan bahwa Huawei mampu menciptakan ekosistem rumah pintar yang begitu terbuka.

"Kami kecewa dengan status quo yang ada, banyak sekali perusahaan ingin membuat ekosistem rumah pintar tertutup, tetapi mereka justru ingin memonopoli industri."

Meski begitu, Zhao menjelaskan bahwa pada dasarnya konsep rumah pintar ini masih memiliki banyak kelemahan, yaitu masih banyak perusahaan yang memiliki standar masing-masing dan itu hanya berlaku untuk perangkat mereka.

"Jika sebuah smart home bisa diciptakan dengan sempurna, maka konsumen harus menggunakan perangkat dari satu vendor saja. Namun kenyataannya, tidak ada vendor yang bisa memproduksi jajaran perangkat rumah tangga pintar seperti kulkas, lampu, pengatur suhu ruangan dan masih banyak lagi. Di sinilah kita perlu menggebrak sebuah perubahan. Seluruh industri harus bekerja sama," tambahnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mengapa HiLink?

Zhao melanjutkan, ketika mengusung konsep Internet of Things (IoT), semua peralatan rumah tangga seharusnya bisa berkomunikasi satu sama lain, meski mereka berasal dari vendor yang berbeda-beda.

"Semua itu (peralatan rumah tangga pintar) butuh sebuah bahasa 'universal'. Di sinilah kami memperkenalkan HiLink” imbuh Zhao.

HiLink, sebagaimana diungkap Zhao lebih terperinci kepada tim Tekno Liputan6.com, bisa menghubungkan perangkat pintar rumahan besutan berbagai vendor melalui koneksi Bluetooh dan Wi-Fi.

HiLink yang diimplementasikan ke perangkat Honor Voicebox (Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza)

Penggunaannya pun diklaim sangat sederhana, mudah dan aman. Ketika pengguna ingin mengubah kata kunci (password) pada satu perangkat, maka ia tidak perlu lagi mengatur ulang di perangkat lainnya karena perubahan kata kunci itu akan secara otomatis disesuaikan dengan teknologi HiLink.

“Di sini kami begitu memerhatikan keamanan. HiLink dilindung dengan lima lapisan keamanan di cloud, ID akun dan chipset," jelas Zhao.

Zhao juga menerangkan, karena Huawei Honor sangat ingin menciptakan ekosistem terbuka, mereka sudah membuat SDK bagi perusahaan yang berminat ingin menggunakan HiLink. Selain itu, Zhao memperkenalkan sebuah sistem operasi Internet of Things besutan Huawei. Seperti apa sistem operasinya?

3 dari 3 halaman

Huawei LiteOS

Sistem operasi IoT yang digarap Huawei bernama Huawei LiteOS, yang sebetulnya sudah dipamerkan Huawei sejak Mei 2015 lalu. Diungkap Zhao, ini merupakan sistem operasi IoT terkecil di dunia, dengan ukuran kernel 10 KB, yang mampu meminimalisasi konsumsi daya.

Konsumsi daya ini begitu penting lantaran merupakan salah satu isu utama ketika rumah pintar membuat perangkat yang saling terhubung.

"Konsumsi daya begitu penting. Inilah yang menjadi istu utama ketika semua perangkat pintar saling terhubung satu sama lain sepanjang waktu," pungkas Zhao.

Tak hanya itu, Huawei Honor memperkenalkan sebuah chipset khusus IoT, yang direncanakan akan dirilis bersamaan dengan Huawei LiteOS dan HiLink pada kuartal kedua tahun 2016.

Sementara perangkat pintar yang mendukung sistem tersebut sudah akan tersedia pada kuartal ketiga, salah satu wujud nyata dari konsep rumah pintar yang dipamerkan Honor pada gelaran ini adalah Magic Mirror, kaca pintar yang bisa mengawasi kesehatan dan berat badan penggunanya. Perangkat pintar yang mendukung fungsi tersebut, ujar Zhao menjelaskan, akan tersedia pada kuartal ketiga 2016.

Namun, Zhao mengatakan untuk saat ini semua perangkat HiLink hanya akan tersedia khusus di wilayah Tiongkok terlebih dahulu. Ketersediaannya di Indonesia masih belum jelas. Akan tetapi Huawei Honor tampaknya memang ingin lebih berfokus memasarkan perangkat pintarnya di negeri tirai bambu agar pemerataan pemahaman perangkat pintar bisa berjalan lancar tanpa adanya hambatan.

(Jek/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini