Sukses

Guru Yoga Dunia Unjuk Gigi di Laman Pencarian Google

Guru yoga ternama dunia, Iyengar, telah membantu memopulerkan yoga di seluruh dunia dan menulis 14 buku mengenai yoga.

Liputan6.com, Jakarta - Awal pekan ini, jika Anda membuka laman pencarian Google, Anda akan mendapati sesuatu yang menarik. Laman pencarian Google menampilkan animasi seseorang yang melakukan gerakan-gerakan yoga.

Orang itu adalah Bellur Krishnamachar Sundararaja Iyengar atau lebih dikenal dengan sebutan BKS Iyengar. Hari ini merupakan hari ulang tahunnya yang ke-97.

Tampak Iyengar melakukan sejumlah gerakan yoga yang berbeda-beda, berikut di antaranya.

BKS Iyengar 97th birthday Google doodle

BKS Iyengar 97th birthday Google doodle

Iyengar telah membantu memopulerkan yoga di seluruh dunia dan menulis 14 buku mengenai yoga. Lahir pada 14 Desember 1918 di sebuah keluarga miskin di Bellur, Iyengar termasuk anak yang mudah sakit dan yang menderita beberapa penyakit termasuk tifus dan tuberkolosis.

Ketika berusia 15 tahun, seorang kerabat memperkenalkannya kepada yoga sebagai usaha untuk membangun ketahanan tubuh terhadap penyakit. Kemudian pada saat ia berusia 18 tahun, ia pindah ke Pune untuk berlatih yoga dan mengajarkan teknik-tekniknya kepada orang lain.

Iyengar menciptakan aliran yoga sendiri, yang disebut "Iyengar Yoga" dan mendirikan studio yoga di 72 negara di seluruh dunia, di mana para praktisi yoga diajarkan cara untuk meningkatkan pernapasan, konsentrasi dan meditasi. Pada pertengahan 1950-an, Iyengar Yoga menyebar ke wilayah Eropa, di mana ia mulai mengajari banyak orang baru, termasuk pemain biola Yehudi Menuhin dan penulis Aldous Huxley.

Popularitas Iyengar Yoga mendorongnya untuk menulis buku berjudul Light on Yoga. Buku tersebut menjelaskan 216 postur yoga yang membentuk apa yang disebutnya ilmu dan seni yoga. Buku ini berhasil menjadi best seller dunia lantaran terjual lebih dari 3 juta kopi dan telah diterjemahkan ke dalam 17 bahasa yang berbeda.

Menariknya, teknik pernapasan Iyengar Yoga tidak hanya dikenal di kalangan praktisi yoga. Para praktisi medis mengadopsi gerakan yoga kebanyakan untuk membantu pasien yang menderita diabetes, tekanan darah tinggi, dan sakit punggung kronis.

Pada 2004, Iyengar dinobatkan sebagai salah satu dari 100 orang paling berpengaruh di dunia versi majalah Time. Ia juga menerima tiga penghargaan sipil tertinggi di India, yaitu Padma Shri pada tahun 1991, Padma Bhushan pada tahun 2002 dan Padma Vibhushan pada tahun 2014.

Dua bulan sebelum meninggal ia masih sempat berlatih yoga, bahkan melakukan gerakan headstand di usianya yang sudah memasuki kepala sembilan. Ia meninggal pada usia 95 tahun pada 20 Agustus 2014 di Pune, India, karena gagal jantung dan gagal ginjal. Demikian dikutip dari IBN Live, Senin (14/12/2015).

(Why/Cas)*

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.