Sukses

Keranjingan Fallout 4, Gamer Ini Kehilangan Istri dan Pekerjaan

Bahkan, pria ini juga menuntut Bethesda Softworks selaku publisher Fallout 4 dengan biaya ganti rugi sebesar Rp 96,7 juta!

Liputan6.com, Krasnoyarsk, Rusia - Main game kapan pun dan di mana pun sebetulnya boleh-boleh saja. Asal, jangan sampai lupa waktu dan tempat seperti gamer asal Rusia yang satu ini.

Diketahui, pria domisili kota Krasnoyarsk tersebut harus kehilangan pekerjaannya dan ditinggalkan istrinya lantaran kecanduan bermain game Fallout 4 yang dirilis baru-baru ini.

Menurut yang tim Tekno Liputan6.com kutip dari Tech Times, Kamis (24/12/2015), pria berusia 28 tahun itu mengatakan alasan di balik kehilangan istri dan pekerjaannya tersebut tak lain dan tak bukan karena game Fallout 4 yang begitu adiktif, sehingga membuatnya lupa waktu dan keluarga.

Bahkan, pria yang tak disebutkan namanya ini telah menuntut Bethesda Softworks, selaku publisher game ber-genre open world action role-playing tersebut.

Diungkap, ia menggugat Bethesda Softworks sebesar US$ 7000 atau sekitar Rp 96,7 juta sebagai bentuk kompensasi dirinya yang stress pasca ditinggal istri dan dipecat oleh perusahaan di mana ia bekerja.

Tak hanya Bethesda, pria ini juga menuntut SoftClub, sebuah perusahaan lokal yang menjadi partner Bethesda dalam memasarkan Fallout 4, karena lalai memberikan peringatan adiktif terkait konten gameplay kepada konsumen.

"Jika saja saya tahu game ini memiliki konten yang sebegitu adiktif, maka saya tidak akan membelinya, atau tidak akan memilikinya setidaknya sampai waktu liburan tiba,"

Ia mengaku pertama kali melihat Fallout 4 lewat sebuah iklan dan langsung membelinya. Setelahnya, geliat pria yang semakin ketagihan bermain game tersebut menjadi tak terkontrol. Ia bisa bermain Fallout 4 secara non-stop selama 3 minggu berturut-turut!

Akibatnya, ia sering bolos ke kantor dan tidak berbicara kepada siapapun termasuk istrinya yang telah menggugat cerai akibat perbuatan lalainya tersebut. Sampai detik ini, kasus tersebut telah dibawa ke pengadilan Rusia dan akan ditindak lebih lanjut.

(Jek/Cas)

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini