Sukses

Tren Video Streaming, Internet Indonesia Sudah Siap?

Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika, mengungkap bahwa internet Indonesia seharusnya sudah siap untuk layanan semacam ini.

Liputan6.com, Jakarta - Layanan internet tak sekadar berjejaring sosial atau browsing semata. Banyak aktivitas lainnya yang dapat dinikmati dengan internet cepat, streaming misalnya. Mulai dari video hingga film. 

Baru-baru ini layanan streaming berbayar Netflix resmi masuk ke pasar Indonesia per Kamis (7/1/2016) ini. 

Sejatinya, layanan streaming membutuhkan koneksi internet cepat atau dengan kata lain tanpa buffering. Lalu, bagaimana dengan kesiapan internet Indonesia?

"Begini, kita sedang implementasi jaringan internet broadband. Nah, kita sudah memasuki 4G-LTE. Artinya, jaringan kita seharusnya sudah siap," ungkap Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika, ditemui tim Tekno Liputan6.com usai diskusi Open BTS di Basecamp ICT Watch, di Jakarta Selatan, Kamis (7/1/2016). 

"Sekarang kita bicara device 4G, ready atau tidak. Bagaimana dengan aplikasi, salah satunya adalah film. Maka itu, kita harus melihat ekosistem secara keseluruhan, tak bisa sepotong-sepotong. Pada akhirnya, yang harus dilihat kembali adalah manfaat bagi masyarakat," lanjutnya.

Ditemui di kesempatan sama, Onno W Purbo, penggiat internet, juga memberikan pandangan mengenai akses kecepatan ideal saat melakukan streaming. 

"Untuk akses video High Definition (HD), kecepatan yang dibutuhkan 2,5 Mbps, sedangkan video Standard Definition (SD) perlu 1,2 Mbps. Nah, video conference biasa cuma perlu 256 Kbps," ungkap Onno.

Menurut Onno, dengan kondisi internet di Indonesia saat ini, pengguna sudah bisa mengakses konten video berkualitas SD. Namun, untuk video berkualitas HD, tampaknya baru bisa dirasakan lewat layanan broadband rumahan.

Layanan Serupa

Para pewarta yang hadir pada diskusi tersebut sempat menyinggung apakah Indonesia memiliki layanan streaming serupa Netflix. Rudiantara sempat menyebut satu penyedia layanan lokal.

"Sebetulnya ada. Namanya kineria.com, coba saja dibuka," ungkapnya.

"Nah, saya pernah punya voucher yang saya pakai 5-7 hari. Dapat berapa film coba? Dapat 3 film panjang dan 2 film pendek. Masa kalah sama menteri, gak tahu yang seperti itu," canda pria yang akrab disapa Chief RA itu.

Indonesia sebetulnya memiliki penyedia layanan yang tak jauh berbeda dengan Netflix, sebut saja useetv.com, MNC Play, atau First Media. 

(Why/Cas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.