Sukses

Safety Check Absen di Jakarta, Facebook Dikritik Netizen

Fitur Safety Check sempat digunakan pertama kali kala peristiwa terorisme yang melanda Prancis pada November lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Facebook tak hanya dikenal sebagai platform untuk berbagi informasi dengan keluarga dan rekan terdekat. Namun, jejaring sosial milik Mark Zuckerberg tersebut juga concern terhadap isu sosial, seperti musibah alam dan peristiwa terorisme.

Sebagai bukti, mereka telah menghadirkan fitur yang disebut 'Safety Check' yang membantu pengguna Facebook menyatakan diri mereka aman.

Pasca peristiwa ledakan yang terjadi di kawasan Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1/2016), beragam cara dilakukan masyarakat di media sosial untuk mengabarkan bahwa kawasan yang mereka tempati aman. Hashtag #SafetyCheckJKT pun berhamburan di linimasa Twitter sebagai salah satu bentuk pernyataan aman dari para netizen.

"Tweeps di Jkt, segera cek/informasikan keberadaan kalian kpd keluarga & kerabat dgn menggunakan tagar #SafetyCheckJKT #PrayForJakarta," cuit salah satu netizen.

Meski banyak yang memanfaatkan momen ini, masih ada sebagian orang yang mempertanyakan dan bahkan mengkritik mengapa Facebook tidak menghadirkan fitur Safety Check untuk Jakarta.


Padahal, fitur itu sempat digunakan pertama kali kala peristiwa terorisme yang melanda Prancis pada November 2015. Selain Prancis, Safety Check juga dihadirkan khusus untuk Nigeria saat peristiwa ledakan bom pada bulan yang sama.

Netizen menyayangkan mengapa Facebook tidak menghadirkan fitur Safety Check di situasi genting yang terjadi di Ibu kota kemarin.

Padahal, Facebook diketahui merupakan jejaring sosial dengan jumlah pengguna terbesar di dunia. Pada tahun 2014 lalu, terdapat sekitar lebih dari 70 juta pengguna aktif yang ada di Indonesia.

Safety Check sendiri sebetulnya masih dalam tahap peninjauan lebih lanjut. Pihak Facebook berharap, fitur ini bisa membantu banyak orang ke depannya.

"Kami berharap tool ini tersedia kapan pun dan bisa membantu siapa pun. Kami telah melihat banyak feedback positif dari fitur ini dan kami akan terus mengeksplorasi bagaimana kami bisa membantu orang untuk menunjukkan dukungan ke sesuatu yang mereka pedulikan melalui profil Facebook," tutur Alex Szhultz, Vice President of Growth Facebook, sebagaimana dikutip Forbes, Jumat (15/1/2016).

Facebook pernah mengumumkan bahwa sejatinya fitur ini memang hadir di saat situasi genting tengah terjadi. Dengan menggunakan Safety Check, pengguna bisa memberitahu rekan dan keluarganya bahwa diri mereka baik-baik saja.

(Jek/Isk)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini