Sukses

Microsoft: Prosesor Terbaru Dapat Berjalan di Windows 10

Beberapa perusahaan yang diketahui ikut dalam kesepakatan ini adalah Intel, Qualcomm, dan AMD

Liputan6.com, Jakarta - Microsoft dikabarkan makin serius mendorong pengguna PC untuk beralih ke sistem operasi terbarunya Windows 10. Hal ini diketahui dari pengumuman terbaru yang dikeluarkan Microsoft.

Perusahaan yang bermarkas di Redmond, Amerika Serikat ini baru saja melakukan perubahan mengenai kebijakan tentang dukungan terhadap hardware yang digunakan. Dalam kebijakan terbaru ini, semua prosesor baru nantinya hanya dapat berjalan dengan baik saat menggunakan Windows 10.

"Ke depannya, makin baru sebuah generasi silikon diperkenalkan, mereka akan membutuhkan Windows terbaru sebagai pendukungnya," jelas Microsoft dalam laman blog resminya, yang dikutip dari laman The Verge, Minggu (17/1/2016).

Perusahaan-perusahaan yang telah menjalin kesepakatan dalam perubahan kebijakan ini antara lain Intel, Qualcomm, dan AMD.

Bagi Intel, kerja sama tersebut akan dimulai dari prosesor Intel terbaru saat ini, Skylake. Dalam keterangannya, Windows 10 disebut menghadirkan performa yang lebih baik di perangkat yang menggunakan Skylake ketimbang Windows seri lama seperti Windows 7 dan 8/8.1

Sementara itu, bagi perusahaan lain seperti AMD dan Qualcomm, kesepakatan ini baru akan berlaku bagi seri prosesor berikut. Untuk AMD sendiri, rencananya kesepakatan ini baru berjalan untuk seri prosesor terbaru yang lebih dikenal dengan kode 'Bristol Ridge'.

Di sisi lain, kendati dukungan ini hanya berlaku untuk Windows 10, bukan berarti dukungan untuk versi Windows sebelumnya dihentikan.

Windows 7 sendiri rencananya masih akan terus mendapat pembaruan hingga 14 Januari 2020. Sementara untuk Windows 8.1, dukungan masih akan diberikan hingga 10 Januari 2023.

Sekadar pengingat, karena Intel Skylake merupakan prosesor pertama yang akan terkena dampak dari kerja sama ini, maka perangkat terbaru yang menggunakan Skylake jelas harus memakai Windows 10 untuk mendukung performanya.

Perubahan kebijakan ini dikabarkan membuat mitra Microsoft di bidang hardware senang, sebab mereka tidak perlu lagi merilis pembaruan software untuk seri Windows lawas. Selain itu, cara ini juga diharapkan dapat mendorong adopsi Windows 10 yang lebih luas.

(Dam/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini