Sukses

Bos Cantik Facebook: Setop Tularkan Sentimen Negatif di Medsos

Ia mengungkap, 'perlawanan' netizen untuk propaganda kebencian ini adalah 'membanjiri' halaman Facebook dengan status positif

Liputan6.com, California - Peristiwa ledakan yang terjadi di Jakarta baru-baru ini masih menjadi topik hangat pembahasan netizen di jejaring sosial, tak terkecuali Facebook.

Selain Indonesia, Prancis juga sempat mengalami peristiwa terorisme pada akhir 2015. Melihat rentetan tragedi yang terjadi di kedua negara besar tersebut, Chief Operating Officer Facebook, Sheryl Sandberg, mengatakan bahwa netizen tidak perlu mengumbar hal ini di jejaring sosial. Apalagi, banyak status dan berita yang menyebarluaskan sentimen negatif yang bisa mempengaruhi netizen.

Sebagai responnya terhadap netizen yang menyatakan ingin memerangi ISIS di jejaring sosial, wanita lulusan Harvard ini mengatakan ketika membahas sebuah tragedi -- apalagi yang sudah lewat -- di jejaring sosial bukanlah hal baik.

"Percuma berkeluh kesah, mengutuk pihak teroris di jejaring sosial. Tak akan ada habisnya. Semakin kamu berkoar, maka mereka akan menang."

Sandberg mengungkap, salah satu bentuk 'perlawanan' netizen untuk propaganda kebencian ini adalah 'membanjiri' halaman Facebook dengan status -- pesan yang berisikan toleransi dan harapan.

"Status tersebut tentunya butuh dukungan berupa likes. Semakin banyak likes, maka pernyataan pengguna akan semakin kuat dan begitu berpengaruh," tuturnya sebagaimana dilansir Telegraph, Sabtu (23/1/2016).

"Obat terbaik untuk pernyataan negatif adalah kalimat positif, sementara obat terbaik untuk kebencian adalah toleransi."

Facebook sendiri memang dikenal sebagai jejaring sosial yang membebaskan penggunanya untuk bersuara. Tak jarang, komentar status negatif kerap bermunculan, entah itu membahas teroris, politik dan isu penting lainnya.

Dengan pernyataannya, Sandberg berharap pengguna Facebook bisa lebih berpikir luas dan tidak mudah terprovokasi, "Facebook bukan tempat perang, tetapi tempat untuk berbagi cerita dan kasih," tandasnya.

Diketahui, Facebook baru-baru ini menyumbangkan dana sebesar £770,000 atau setara dengan Rp 152 miliar demi mendukung Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mengkampanyekan gerakan anti sentimen negatif di jejaring sosial. Dengan begitu, pihak Facebook berharap bahwa sentimen negatif tak lagi bermunculan dan memprovokasi netizen di masa mendatang.

(Jek/Cas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.