Sukses

5 Tren Teknologi yang Bakal Perkuat Ekosistem e-Commerce

Berikut ini adalah 5 (lima) tren yang akan berdampak besar terhadap ekosistem e-Commerce.

Liputan6.com, Jakarta - Dulu biasanya untuk membeli TV, Anda harus datang ke toko elektronik untuk melihat barang secara langsung dan membayar TV yang diinginkan.

Namun dengan situs belanja online yang sedang booming beberapa tahun belakangan ini, konsumen semakin dimudahkan mencari berbagai barang yang ingin dibeli tanpa harus beranjak dari tempat duduk.

Hal ini tentu saja semakin dipermudah dengan seringnya konsumen menggunakan perangkat mobile--smartphone dan tablet--untuk berbelanja secara online. 

Akan tetapi, belum ada yang memahami sejauh mana perangkat mobile ini akan mendongkrak distribusi dan akses, dan mengubah sistem pondasi perdagangan.

Lalu bagaimana potensi perkembangan e-Commerce lima tahun ke depan? Pada waktu yang akan datang, Anda akan melihat lima tren yang akan menyusun ulang lahan e-Commerce.

Berikut ini adalah 5 (lima) tren yang akan berdampak besar terhadap ekosistem e-Commerce, sebagai mana dikutip dari laman Weforum.org, Sabtu (23/1/2016).

1. Kapan dan di mana pun

Masa depan e-Commerce tergantung dari bagaimana seseorang mampu memanfaatkan sebuah data dengan maksimal. Pembeli sudah cukup pintar untuk belanja sesuai dengan apa yang dibutuhkan, pengalaman berbelanja lebih personal, yang disesuaikan dengan data yang didapat mulai dari barang yang disukai hingga sampai dengan lokasi barang.

Kenapa harus beranjak dari tempat Anda berada, jika barang yang Anda beli bisa diantar langsung ke rumah atau tempat Anda berada

Bisa kapan saja dan dimana saja

2. Hukum permintaan

Basis hukum jual beli yang paling mendasar, manufaktur akan buat produk tertentu dalam jumlah banyak dan berusaha untuk menjualnya.

Namun mata konsumen sudah terbuka lebar akan teknologi, data, dan terbiasa dengan transaksi yang cepat. Manufaktur juga sudah tidak butuh toko fisik untuk menampilkan barang dagangan, dan mencari pembeli dengan agresif seperti dulu.

Saat ingin membeli sebuah sweater kasmir merah yang cocok dengan gaya dan ukuran badan, konsumen tinggal langsung membuka browser di PC atau lewat perangkat mobile untuk membeli sweater tersebut. Dalam hitungan hari, sweater yang dibeli pun tiba dari seller yang lokasinya jauh dari pembeli.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Selanjutnya

3. Wujud e-Commerce sesungguhnya

Di masa depan, "e-Commerce global" akan tidak ada artinya lagi, karena nanti semua e-Commerce akan bersifat global. Bahkan era tersebut sudah tidak jauh lagi dari sekarang.

Bea cukai, surat tugas dan biaya tambahan, bahasa dan nilai mata uang, serta kompleksitas peraturan tiap-tiap negara akan menciptakan halangan yang besar untuk sistem perdagangan bebas.

eBay saat ini sedang coba mendobrak halangan tersebut agar konsumen mereka dapat dengan mudah bertransaksi. Saat halangan tersebut berhasil didobrak, akses keberbagai pasar dunia akan menciptakan lapangan pekerjaan baru, dan menghilangkan keterbatasan lokasi berdasarkan geografis yang saat ini terjadi pada e-Commerce.

4. Selamat datang virtual reality

Teknologi virtual reality (VR) akan tampil sebagai terobosan yang luar biasa bagi para konsumen. Teknologi ini adalah penetrasi pasar melalui gaming platform dan secara perlahan melakukan migrasi ke industri lainnya.
Headset virtual reality terbaru dari Samsung membuat pengguna bisa menonton video dan browsing dengan layar 360 derajat.
Integrasi teknologi VR ini akan memberikan nilai lebih bagi banyak manufaktur yang ingin memperlihatkan produk-produk mereka ke konsumen.

3 dari 3 halaman

Selanjutnya

5. Momentum pembeli yang berkelanjutan

Generasi konsumen saat ini memiliki cara dan pola pikir yang berbeda saat berbelanja. Keputusan untuk membeli barang bekas ketimbang barang baru kini tidak terbatas berdasarkan harga semata. Hal ini semakin meningkat, di mana konsumen melihat potensi besar di pangsa pasar yang berkembang ini.

eBay merupakan pelopor awal dalam sistem ini, menawarkan konsumen mencari berbagai barang yang dibutuhkan hanya dalam waktu singkat, dan dapat menjualnya lagi dikemudian hari.

Diperkirakan belanja berkesinambungan memiliki potensi untuk mengalihkan 340 juta ton sampah dari tempat pembuangan akhir (TPA) seluruh dunia tiap tahunnya.

eBay (fortune.com)

Beberapa tahun belakangan ini, era globalisasi sedang berkembang pesat. Banyak pelaku bisnis mulai mengadopsi sistem ekonomi ini.  Perkembangan teknologi, khususnya teknologi mobile, telah mendorong pergeseran kebutuhan sekuler dari bagaimana cara berbelanja dan hidup, mengakibatkan dunia online dan offline melebur menjadi satu.

Dari kelima tren yang sudah diuraikan, dipercaya mampu kembali memberikan dampak yang besar pada perdagangan. Tren ini pasti akan datang, dan para pemilik perusahaan harus siap untuk merangkul dengan kesempatan meraup untung sebesar US$ 14 triliun.

(Yus/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini