Sukses

Startup Indonesia `Tinggal' Raup Pendanaan Rp 13 Miliar

Startup Indonesia, Tinggal, mendapatkan suntikan modal dari perusahaan India senilai Rp 13,3 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - Tahun ini, banyak perusahaan rintisan alias startup bidang teknologi di Asia Tenggara yang memfokuskan pada layanan pemesanan hotel.

Salah satunya adalah Tinggal, sebuah perusahaan rintisan asli Indonesia yang baru berusia kurang dari satu bulan berhasil menarik perhatian investor.

Seperti dilansir dari laman Tech Crunch, Rabu (2/3/2016), Tinggal mendapatkan pendanaan senilai US$ 1 juta atau setara dengan Rp 13,3 miliar dari Wudstay, sebuah jaringan hotel murah dari India yang dirilis pada July 2015.

Prinsip Tinggal cukup sederhana, dengan memanfaatkan pasar pariwisata Indonesia yang kini sedang digalakkan, pengembangnya membuat sebuah layanan yang menuntun pengguna mendapatkan hotel dengan budget murah.

Tidak hanya murah, Tinggal menjamin pengguna yang menggunakan jasanya mendapatkan tambahan layanan seperti sambungan WiFi dan juga sarapan gratis.

Ruangan yang disarankan oleh Tinggal bertarif antara Rp 220 ribu hingga Rp 800 ribu yang sudah tergolong sebagai ruangan elit. Adapun pendanaan yang didapatkan Tinggal berasal dari Mangrove Capital, Simile Venture Partners, CEO Nimbuzz Vikas Saxena, dan CEO Wudstay Prafula Mathur.

Setelah mendapatkan pendanaan dari investor India, Tinggal berencana untuk melebarkan sayapnya ke kota-kota besar di Indonesia dalam 12 bulan mendatang. Kini, Tinggal telah bermitra dengan 35 jaringan properti.

Meski dianggap masih jauh di bawah kompetitornya seperti RedDoorz, Nida Rooms, dan Zen Rooms, Saxena dan Co-founder Tinggal Arjun Chopra bermaksud menerapkan pengalaman serta teknologi yang dikembangkan Wudstay di India. 

“Tinggal adalah perusahaan yang mandiri. Kami berusaha untuk menjalankan teknologi yang kami jalankan pada Wudstay di India," kata Saxena.

Sementara itu, Chopra, menyebutkan saat ini Tinggal masih fokus memenangkan pasar di Indonesia. "Tahun ini, kami berharap menjadikan Tinggal menjadi pemegang pasar di Indonesia, saat itu tercapai, kami akan mulai membidik pasar baru," kata Chopra yang berasal dari India namun lama menetap di Indonesia.

Meski mendapatkan investasi dari Wudstay, Tinggal tidak menutup kemungkinan untuk mendapatkan suntikan dana dari investor lainnya.

(Tin/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini