Sukses

Transformasi Digital Tingkatkan Keuntungan Perusahaan

Perusahaan perlu melakukan transformasi digital agar tetap memenangkan persaingan dengan kompetitornya.

Liputan6.com, Jakarta - Perilaku konsumen Indonesia dan dunia berubah seiring dengan perkembangan teknologi. Untuk itu, perusahaan juga perlu melakukan transformasi digital agar tetap memenangkan persaingan dengan kompetitornya.

Transformasi digital yang menjadi tantangan setiap bisnis merupakan integrasi antara teknologi informasi dan bisnis menjadi tunggal dan selaras. Transformasi digital sendiri terbentuk dari inovasi aplikasi bisnis, pemanfaatan analisis data, dan efisiensi teknologi.

Direktur PT Computrade Technology International (CTIGroup) Rachmat Gunawan mengatakan menilik kemajuan teknologi saat ini, transformasi digital sangat diperlukan. Sebab, transformasi digital memberikan keuntungan pada perusahaan.

"Ada sebuah riset di Amerika Serikat, setelah melakukan transformasi digital, ternyata perusahaan dapat meningkatkan profitability hingga 9 persen. Sementara untuk pendapatannya meningkat hingga 26 persen," kata Rachmat ditemui usai konferensi pers mengenai CTI IT Infrastucture Summit 2016 di Jakarta, Kamis (3/3/2016).

Rachmat menyebutkan keuntungan lain jika perusahaan melaksanakan transformasi digital, di antaranya adalah perusahaan dapat menjangkau market yang lebih luas. "Kalau tidak melakukan transformasi digital, maka perusahaan tersebut otomatis hanya mampu menjangkau konsumen yang old-fashion. Jika memberlakukannya, perusahaan bisa lebih menjangkau pasar baik dari segi usia maupun lokasi yang lebih worldwide," imbuhnya.

Selanjutnya, perubahan ke arah digital juga dirasa dapat memberikan keuntungan bagi konsumen. Rachmat menyebutkan, konsumen tidak perlu lagi harus selalu datang ke perusahaan untuk menyelesaikan urusannya. "Misalnya gini, penjualan online bisa lebih mudah dan customer tidak perlu datang ke lokasi. Selain itu, customer juga lebih mudah untuk melakukan komparasi harga, mana yang lebih murah dan efisien untuk mereka," jelasnya.

Terkait banyaknya perusahaan di Indonesia yang telah melakukan transformasi digital, Rachmat mengaku tidak memiliki data pasti. Namun seiring dengan perubahan prilaku konsumen, perusahaan-perusahaan besar makin sadar untuk menjalankannya. "Kalau nggak transform, mereka akan punah," ujarnya.

Sementara itu, data lembaga riset Gartner memprediksi, hingga akhir 2017, sebanyak 64 persen petinggi divisi TI dan marketing akan mentransformasi bisnis perusahaan ke arah digital.

(Tin/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.