Sukses

Simak Perkembangan e-Commerce dari Masa ke Masa

Ketua Indonesian E-commerce Association (idEA), Daniel Tumiwa mengungkap perkembangan e-Commerce di Indonesia dari masa-ke masa.

Liputan6.com, Tangerang - Pasar e-Commerce kini sedang menggeliat di Indonesia. Hal ini tak luput dari perhatian pemerintah untuk mendorong potensi digital di Tanah Air. 

Ini yang mendorong sejumlah pihak untuk menggelar Indonesia E-commerce Summit and Expo di 2016. Acara ini turut dihadiri dan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara. 

"Lewat acara ini, kami harap dapat membantu mempercepat e-Commerce di Indonesia. Kami targetkan 5.000 pengunjung di acara ini," ujar Daniel Tumiwa, Ketua idEA di pembukaan Indonesia E-commerce Summit and Expo di ICE BSD City, Rabu (27/4/2016).  

Dalam sambutannya, Daniel juga mengungkap perkembangan e-Commerce dari masa ke masa. Mungkin sebagian dari kita belum tahu bahwa Indonesia juga menghasilkan sejumlah startup yang bergerak di bidang e-Commerce.

Beberapa di antaranya yang sudah familiar di telinga adalah Kaskus dan Tokobagus. Demi mendorong industri e-Commerce di Tanah Air, bahkan Indonesia E-Commerce Association (idEA) sempat menggelar Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas). 

Berikut ulasan singkat Daniel dalam sambutannya:

1994: Internet Service Provider (ISP) komersial pertama berdiri, yakni Indonet 
1999: Andrew Darwis mendirikan portal Kaskus, yang kemudian hadir Bhinneka.com
2001: Draft Undang-Undang e-Commerce mulai disusun
2005: Portal jual-beli Tokobagus hadir
2007: Layanan dompet elektronik Doku diluncurkan
2010: Nadiem Makariem mendirikan layanan transportasi online, Go-Jek
2011: Situs pesan tiket online Tiket.com diluncurkan
2012: Traveloka dan idEA didirikan, Harbolnas diadakan dan telah diikuti 150 perusahaan
2014: Tokopedia mendapat kucuran investasi US$ 100 juta
2015: Tokobagus dilebur bersama Berniaga menjadi OLX
2016: Pemerintah mengeluarkan roadmap e-Commerce Indonesia.

(Dew/Cas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini