Sukses

Aplikasi Kebanyakan Fitur Bikin Pengguna Bingung

Menurut Founder PicMix,Calvin Kinzana, pengembangan aplikasi seharusnya fokus terhadap fitur unggulan.

Liputan6.com, Jakarta - Pengembang (developer) aplikasi kini makin banyak di Indonesia. Sayangnya dari sekian banyak aplikasi lokal, hanya segelintir yang diminati pengguna smartphone. 

Salah satu aplikasi buatan lokal yang cukup banyak peminatnya di dalam maupun luar negeri adalah aplikasi photo editing PicMix. Apa rahasia agar sebuah aplikasi langgeng di ponsel user?

Founder sekaligus CEO PicMix Calvin Kizana membeberkan alasannya. Ditemui usai acara talkshow Indonesia Technology Forum di Jakarta, Calvin menyebut pengembangan aplikasi baru seharusnya fokus pada fitur unggulan.

"Aplikasi baru kalau terlalu banyak fitur akan membuat user bingung untuk menggunakannya. Jadi seharusnya developer membuat aplikasi yang sesederhana mungkin agar pesannya jelas," ujar Calvin, Kamis (28/4/2016). 

Menurut pria berkaca mata itu, strategi ini tidak hanya dilakukan oleh PicMix tetapi juga jejaring sosial Facebook. Perusahaan besutan Mark Zuckerberg itu pada awalnya membuat aplikasi dengan fitur minim sehingga begitu digandrungi oleh mahasiswa di Amerika Serikat.

"Kalau dulu, Facebook diluncurkan dengan banyak fitur, orang pasti jadi bingung," tuturnya.

Karenanya, penambahan fitur idealnya dilakukan jika aplikasi sudah mulai dipakai dan dikenal banyak orang. Kini, PixMic sudah digunakan oleh 27 juta pengguna di dunia.

"Tambah fitur itu pun dilakukan bukan dari kacamata developer tetapi dari sisi penggunanya. Jadi semua harus sesuai dengan kebutuhan pengguna," kata Calvin.

Calvin menekankan, startup atau developer akan gagal total jika membuat suatu aplikasi yang terlalu canggih tetapi tidak dipahami oleh pengguna.

Jatuh-Bangun

Calvin menyebut, PicMix sendiri menambah fitur-fitur yang memiliki kecenderungan disukai di seluruh dunia. "Kuncinya memang inovasi, tetapi bagaimana menghadirkan fitur yang akan disukai pengguna itu adalah cara agar kita tidak ditinggalkan," ujar Calvin.

Tidak melulu menanjak, PicMix juga pernah mengalami jatuh bangun. Salah satunya adalah ketika penggunanya mulai berkurang karena beralih ke kompetitor. Apalagi, dengan hadirnya banyak aplikasi photo editing di pasar aplikasi.

PicMix selalu berusaha memberikan inovasi baru yang disukai pengguna. Misalnya, di awal kemunculannya, aplikasi yang dibuat pada 2012 ini menghadirkan fitur kolase foto yang bahkan tidak dimiliki oleh Instagram.

Sebagai informasi, karena kesuksesannya PicMix telah menerima pendanaan seri A sebesar US$ 3 juta. Dana tersebut kemudian digunakan untuk pertumbuhan basis pengguna, meningkatkan fitur, dan mempekerjakan karyawan-karyawan berbakat. 

(Tin/Cas)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini