Sukses

Project Ara Besutan Google Siap Melenggang Akhir Tahun Ini

Ponsel modular besutan Google ini akan berbasis Android dan memiliki layar 5,3 inci

Liputan6.com, Jakarta - Seperti diketahui, proyek ponsel modular Google, Project Ara, memang terus mengalami penundaaan perilisan. Bahkan, proyek tersebut sempat tak terdengar kabarnya setelah ada penundaan perkenalan Project Ara di Puerto Rico tahun lalu.

Namun, update terbaru tentang proyek Ara akhirnya diketahui pada gelaran Google I/O beberapa waktu lalu. Pada kesempatan itu, divisi Advanced Technology and Projects Group (ATAP) Google memberikan informasi terkini dari proyek Ara.

Dikutip dari laman The Verge, Senin (23/5/2016), versi developer untuk ponsel Ara rencananya akan mulai diperkenalkan pada akhir tahun ini. Versi developer ini disebut merupakan ponsel Android dengan layar 5,3 inci.

Sementara untuk versi konsumen direncanakan rilis pada tahun depan. Namun, Google tidak memberikan informasi pasti waktu perilisan ponsel bongkar pasang tersebut.

Bagi developer yang  tertarik dan ingin mencoba mengembangkan modul untuk proyek Ara ini, Google sudah mulai membuka pendaftaran melalui sebuah situs khusus. Di situs ATAP khusus Ara ini, pengembang diminta untuk memberikan informasi mengenai tipe modul yang akan mereka kembangkan.

Berdasarkan informasi terbaru, sudah ada 30 orang yang menggunakan ponsel Ara sebagai perangkat utamanya. Tak hanya itu, Google juga kian serius menggarap proyek ini dengan mendirikan divisi khusus untuk project Ara.

Tim pengembang Ara menuturkan telah bekerja sama dengan beberapa perusahaan teknologi untuk ponsel perdana ini.

Beberapa rekanan Google untuk ponsel Ara perdana ini adalah Panasonic, TDK, iHealth, E Ink, Toshiba, Sony Picture Home Entertainment, dan Samsung.

Masalah yang menyebabkan ditundanya peluncuran ponsel Ara tahun lalu juga telah berhasil diatasi. Kala itu, tim pengembeng Ara masih belum menemukan komponen yang dapat merekatkan modul-modul ponsel tersebut.

Berdasarkan informasi terkini, ponsel Ara akan menggunakan jaringan 'Unipro' untuk menghubungkan antar modul. Teknologi ini memungkinkan tiap modul dipasang dan dilepas berulang kali tanpa merusaknya.

(Dam/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.