Sukses

Jangan Update WhatsApp ke WhatsApp Gold dan WhatsApp Plus!

Update WhatsApp Gold dan WhatsApp Plus rupanya hanya bohongan dan justru membahayakan pengguna.

Liputan6.com, California - Sejumlah pengguna WhatsApp dilaporkan menerima pesan yang isinya menyarankan mereka berpindah ke akun premium WhatsApp bernama WhatsApp Gold.

Namun ternyata tak banyak yang menyadari bahwa WhatsApp Gold yang dimaksud rupanya mengandung perangkat lunak berbahaya.

Dikutip dari Telegraph, Jumat (27/5/2016), sebuah gambar beredar di Twitter yang menunjukkan spammer telah menghubungi pengguna melalui WhatsApp resmi. Spammer tersebut meminta mereka memperbarui ke versi Gold yang diklaim hanya tersedia bagi selebritas.

Disebutkan, dengan memperbarui ke WhatsApp Gold, pengguna akan bisa melakukan panggilan video, mengirimkan 100 gambar sekaligus, dan menghapus pesan setelah mengirimnya pada pengguna lain.

Rupanya, aplikasi WhatsApp palsu pihak ketiga ini bisa mengunduh perangkat lunak berbahaya di perangkat yang mampu melacak pengguna serta mencuri data dan file pribadi.

Meski begitu, belum jelas berapa banyak orang yang telah menjadi korban. Penelusuran yang dilakukan Telegraph tak menemukan adanya pembaruan WhatsApp Gold di Android maupun iOS. Adapun tautan situs yang menghadirkan pembaruan WhatsApp Gold menunjukkan laman error 404 ketika dicoba untuk dibuka.

Beredarnya informasi yang menawarkan WhatsApp dengan fitur spesial ternyata merugikan dan dapat menguras pulsa para penggunanya.
Pada kasus WhatsApp Gold tak ditemukan bukti jelas. Ini berbeda dengan penipuan lain yang mengatasnamakan WhatsApp yakni aplikasi WhatsApp Plus.

Hingga kini, WhatsApp Plus masih menyerang sejumlah pengguna. WhatsApp Plus memberikan iming-iming pengguna akan bisa mengirimkan gambar, video serta file musik dalam ukuran tak terbatas. Ada juga yang menyebut WhatsApp Plus memungkinkan pengguna memakai dua nomor dalam satu aplikasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Aplikasi Hoax

Telegraph menyebutkan, aplikasi ini sama sekali tak ada kaitannya dengan layanan perpesanan WhatsApp milik Facebook. Bahkan, WhatsApp memblokir pengguna yang ingin mengunduh aplikasi palsu itu di perangkatnya.

"WhatsApp Plus merupakan sebuah aplikasi yang tidak dikembangkan oleh WhatsApp dan sama sekali tak terkait dengan WhatsApp," ujar WhatsApp dalam sebuah pernyataan tertulis.

Lebih lanjut disebutkan bahwa WhatsApp Plus memiliki sejumlah source code yang tak mendapat jaminan aman dari WhatsApp. "Informasi pribadi Anda berpotensi diberikan ke pihak ketiga tanpa autorisasi," kata WhatsApp.

WhatsApp Apps (arstechnica)

Selanjutnya, diketahui WhatsApp juga memblokir pengguna yang telah mengunduh WhatsAp Plus. Setelah aplikasi itu diblokir, untuk alasan keamanan, WhatsApp juga menunggu selama 24 jam untuk mengembalikan pengguna ke layanan resmi.

Bagaimana melindungi Anda dari WhatsApp palsu ini?
WhatsApp meyakinkan pengguna bahwa WhatsApp tidak akan pernah mengirim pesan yang meminta pengguna untuk mengunduh aplikasi tak resmi.

Sebab, layanan tersebut merupakan spam, kabar bohong, dan penipuan. Biasanya, pesan tersebut dikirimkan berantai dari kontak ke kontak dan berisi tautan berisi penawaran hadiah.

Perusahaan menyarankan pengguna yang mendapatkan pesan ini untuk memblokir kontak pengirim, mengacuhkan pesan, dan menghapusnya. Selain itu, cara lain yang bisa digunakan adalah hindari mengunduh aplikasi pihak ketiga yang tak dibuat resmi oleh WhatsApp.

(Tin/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.