Sukses

Ini yang Dilakukan Anak-anak Jika Sedang Online

Internet bukan hanya milik orang dewasa, anak-anak pun akrab dengan internet. Ingin tahu apa yang mereka lakukan saat sedang online?

Liputan6.com, Jakarta - Internet bukan hanya digunakan oleh remaja dan orang dewasa. Anak-anak masa kini pun telah mengenal internet, bahkan menggunakannya. 

Apa saja sih yang dilakukan jika anak-anak sedang online? Mengutip keterangan pers dari Karspersky Labs yang diterima Tekno Liputan6.com, Sabtu (11/6/2016), inilah sejumlah aktivitas online favorit anak di seluruh dunia.

Pertama, 67 persen anak-anak senang menggunakan jejaring sosial dan email untuk saling berkomunikasi atau chatting. Selanjutnya, 11 persen dari mereka senang mengunjungi laman gim online.

Namun, ada 9 persen di antaranya juga tak ragu membuka laman berisi informasi tentang alkohol, narkotika, dan tembakau. Meski begitu, perlu diketahui bahwa ada perbedaan aktivitas online anak-anak di satu negara dengan negara lain.

Dalam laporan ini, terdapat statistik yang dihasilkan oleh solusi Kaspersky Lab bagi Windows PC dan Mac ketika modul Parental Control diaktifkan selama 12 bulan. Laporan ini menampilkan jumlah kunjungan atau usaha untuk mengunjungi laman dengan konten yang berpotensi berbahaya.

Dilaporkan, anak-anak mengurangi kunjungan ke media komunikasi dan situs dewasa. Hal ini karena mereka memindahkan sebagian besar kegiatan sensitif mereka ke perangkat mobile yang tak terdapat dalam laporan.

Di Meksiko, Rusia, Brasil, dan Italia kategori paling populer bagi anak-anak adalah media komunikasi melalui internet (hampir 80 persen). Sementara, anak-anak di Tiongkok, Jerman, Inggris (30 persen) paling sedikit menggunakan media komunikasi internet.

Untuk kategori gim komputer, anak-anak di Inggris, Jerman, dan Australia (20 persen) paling sering main gim online. Sedangkan anak-anak Meksiko, Italia, dan Jepang tak terlalu sering main gim online.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Dalam hal menonton video, mendengarkan musik, dan mengunduh software, laporan Kaspersky mengungkap, anak-anak di Jepang menempati urutan teratas. Mereka juga lebih sering berbelanja online (17 persen), sama halnya dengan anak-anak dan remaja di Tiongkok (20 persen).

Sedangkan kategori alkohol, tembakau dan narkotika meraih notifikasi Parental Control paling banyak di Jerman (23 persen) dan Inggris (25 persen).

Sementara, konten dewasa memunculkan notifikasi Parental Control terbanyak bagi anak-anak yang tinggal di Tiongkok (23 persen) dan Jepang (5 persen). Topik ini kurang menarik bagi anak-anak di Inggris dan Amerika Serikat (kurang dari 1 persen).

Senior Web Content Analyst Kaspersky Lab Anna Larkina mengatakan anak-anak perlu mendapat bimbingan dan panduan mengenai berperilaku bijak, aman, dan bertanggung jawab.

"Kami di Kaspersky Lab percaya untuk mencegah anak-anak berhadapan dengan konten berbahaya, orangtua perlu mengombinasikan solusi keamanan yang komprehensif dengan komunikasi yang mendirik pengguna muda mengenai ancaman online," kata Larkina.

Selain itu, untuk menjaga keamanan anak-anak, Kaspersky Lab menawarkan solusi Safe Kids bagi orangtua untuk memantau apa yang dilakukan anak di dunia maya pada semua perangkat.

(Tin/Cas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.