Sukses

Promosi Tak Sehat, Menkominfo Minta BRTI Panggil Operator

Menkominfo Rudiantara meminta BRTI memanggil operator telekomunikasi yang dianggap melakukan promosi layanan secara tak sehat.

Liputan6.com, Jakarta - Menanggapi perang tarif yang dilakukan operator telekomunikasi dan promosi layanan dengan menjelekkan operator lain, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara bakal mengambil tindakan.

Pria yang akrab disapa Chief RA itu akan meminta klarifikasi masalah ini melalui Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI).

"Saya akan konfirmasikan ke BRTI, minta undang operator untuk klarifikasikan. Karena sebenarnya ada dua isu, pertama isu substantif mengenai tarif. Kalau memang demikian, apakah ini sesuatu yang substansial atau tidak, atau hanya gimmick. Kedua adalah cara berpromosi, itu tentunya masalah etika dan sebagainya," ujar Rudiantara, di Kantor Pusat Smartfren Jakarta, Kamis malam (16/6/2016).

Lebih lanjut, ia mengatakan, pemerintah harus memperhatikan bahwa kompetisi yang dilakukan operator harus adil dan bersifat jangka panjang.

"Kepentingan pemerintah adalah jangan sampai promosi-promosi yang ada justru menyesatkan masyarakat," kata pria yang pernah menjabat sebagai wakil dirut PLN ini ditemui usai menghadiri Buka Puasa Bersama Group Sinar Mas.

Rudiantara mengingatkan, tugas pemerintah melindungi masyarakat, sebab promosi dilakukan secara berkelanjutan baik dari sisi substansi maupun etika komunikasi kepada masyarakat maupun sesama operator.

"Jadi BRTI akan mengundang teman-teman operator ini. Kedua yang saya harapkan, promosi boleh dilakukan tetapi jangan menjelekkan operator lain," Rudiantara menegaskan.

Ia berharap, agar promosi yang saling menjatuhkan ini tak berkepanjangan, sebab dalam industri telekomunikasi dibutuhkan keberlangsungan jangka panjang. Rudiantara juga berharap agar masyarakat sebagai konsumen tak dirugikan atas hal ini.

"Promosi bagus, berkompetisi bagus, tetapi bagi masyarakat yang terpenting adalah mendapatkan kepastian bahwa promosi ini memberikan manfaat. Bukannya promosi terus tiba-tiba (layanan) hilang, nanti masyarakat jadi bingung," tambahnya.

Kampanye below the line Indosat
Sebelumnya, di media online beredar foto-foto kampanye pengguna Indosat Ooredoo dengan spanduk yang menyerang Telkomsel.

Spanduk itu bertuliskan sindiran terhadap tarif seluler Telkomsel yang dinilai mahal, baik itu tarif SMS, telepon, dan internet. Kampanye ini mengajak pengguna untuk beralih ke layanan IM3. 

(Tin/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.