Sukses

Main Pokemon Go, Remaja Ini Lewati Perbatasan Kanada-AS

Gara-gara Pokemon Go, dua gamer Kanada berjalan jauh hingga memasuki perbatasan Amerika, sepeti apa ceritanya?

Liputan6.com, Jakarta - Masuk ke sebuah negara tanpa dokumen resmi tentunya bisa menyebabkan masalah, yang paling parah pelakunya bisa dipenjara karena masuk ke perbuatan ilegal.

Hal ini terjadi pada remaja Kanada yang melanggar hukum lantaran masuk ke wilayah Amerika Serikat tanpa dokumen dan identitas resmi.

Seperti Tekno Liputan6.com kutip dari Ubergizmo, Selasa (26/7/2016), para remaja ini tak sengaja melewati perbatasan Kanada-AS secara ilegal gara-gara keasyikan bermain Pokemon Go.

Berdasarkan laporan ABC News, kedua remaja yang tak disebutkan namanya tersebut tampaknya berjalan dari arah Alberta dan menuju selatan ke arah Montana saat mencari monster Pokemon.

Rupanya, keduanya sangat menghayati permainan dan tak sadar bahwa mereka telah menyeberangi perbatasan. Tak hanya itu, keduanya juga ditahan oleh pihak berwenang setempat.

Untungnya, pihak berwenang tak menghukum terlalu keras. Keduanya pun hanya ditahan sementara waktu dan seolah maklum, mereka menghubungi orangtua kedua remaja itu.

Menurut Pejabat Perlindungan Perbatasan AS Michael Rappold, kedua pemain Pokemon Gi ini terpikat dengan permainan mereka dan mereka sudah masuk ke perbatasan.

"Keduanya mengaku menyeberangi perbatasan internasional secara tak sengaja. Namun, petugas berhasil mempertemukan kembali keduanya dengan orangtua masing-masing," kata Rappold.

Permaianan Pokemon Go sendiri memang membuat para pemainnya bergerak dan berjalan ke berbagai arah untuk menemukan monster dan menangkapnya. Sayangnya, banyak pemain Pokemon Go yang tak menyadari akan bahaya di sekitarnya lantaran terlalu asyik bermain.

Misalnya saja pengemudi yang bermain Pokemon Go kemudian menabrak sebatang pohon. Ada pula remaja yang jatuh dari tebing atau tersesat di terowongan saat mencari monster. Karenanya, tetaplah sadar lingkungan dan waspada terhadap keadaan sekitar saat bermain Pokemon Go.

(Tin/Cas)



UPDATE
Redaksi Liputan6.com meminta maaf kepada pihak-pihak yang merasa dirugikan atas kesalahan dalam pemuatan foto ilustrasi ketika artikel ini pertama kali diterbitkan. Foto ilustrasi telah diganti sesuai dengan permintaan yang bersangkutan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.