Sukses

Ambisi Shopee Bersaing di Industri e-Commerce Indonesia

CEO Shopee berbagi cerita soal bisnis Shopee yang kini menjadi mobile marketplace terbesar di Asia Tenggara.

Liputan6.com, Jakarta - Belanja online melalui smartphone kini menjadi aktivitas lumrah. Karenanya, berbagai marketplace mulai menghadirkan mobile platform yang mendukung bisnisnya. 

Salah satunya adalah Shopee, sebuah marketplace yang sejak awal kehadirannya memang berfokus pada mobile platform. Hadir awal Desember 2015, mobile marketplace asal Singapura ini digadang-gadang sebagai penguasa pasar Asia Tenggara.

Kurang dari setahun sejak peluncurannya, Shopee telah memasuki tujuh pasar di Asia Tenggara yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, dan Taiwan.

Fokus pada pasar Asia Tenggara, Shopee menilai potensi bisnis di wilayah yang dianggapnya sebagai home market itu masih bakal tumbuh. Bahkan, CEO Shopee Chris Feng menyebut pertumbuhan bisnisnya telah meningkat secara signifikan di tujuh negara tersebut.

Hingga Agustus, Shopee telah diunduh sebanyak 20 juta kali di seluruh Asia Tenggara. Dari angka tersebut, Indonesia berkontribusi sebesar 40 persen (5 juta unduhan). 

Lantas bagaimana cara Shopee untuk bersaing dengan pemain eCommerce lokal di Indonesia? Apa yang membuatnya berbeda dari pemain eCommerce lain? Kemudian, bagaimana juga perkembangan Shopee saat ini di Indonesia? 

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai jawaban dari pertanyaan tersebut, simak wawancara khusus tim Tekno Liputan6.com dengan CEO Shopee Chris Feng pada video berikut ini.

(Tin/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.