Sukses

Menkominfo: Palapa Ring Mulai Beroperasi Akhir 2018

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, menyatakan proyek Palapa Ring akan rampung dan mulai beroperasi pada akhir 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, menyatakan proyek Palapa Ring akan rampung dan beroperasi pada akhir 2018, sehingga seluruh wilayah Indonesia bisa terhubung dengan broadband.

Program pembangunan serat optik yang menjangkau berbagai daerah terpencil ini terbagi menjadi tiga wilayah yaitu barat, tengah, dan timur.

Proyek Palapa Ring merupakan salah satu upaya pemerintah dalam membangun ketersediaan layanan jaringan serat optik sebagai tulang punggung bagi sistem telekomunikasi nasional, yang menghubungkan seluruh kabupaten/kota di Indonesia.

Proyek ini akan membangun infrastruktur jaringan tulang punggung serat optik nasional di daerah-daerah non-commercial demi pemerataan akses pitalebar (broadband) di Indonesia.

Broadband adalah sebuah istilah dalam internet untuk menggambarkan koneksi internet transmisi data kecepatan tinggi.

"Jadi, pada 2019 semua ibu kota kabupaten dan kotamadya telah terhubung dengan broadband," kata Rudiantara di Jakarta pada Rabu (28/9/2016).

Konsorsium Moratelematika Indonesia dan Ketrosden Triasmitra menjadi pemenang tender paket barat dan membentuk PT. Palapa Ring Barat. Sedangkan paket tengah dimenangkan Konsorsium Pandawa Lima dengan basis pengelolaan milik negara.

Anggota konsorsiumnya terdiri atas PT LEN, PT Teknologi Riset Global Invetasma, PT Sufia Technologies, PT Bina Nusantara Perkasa dan PT Multi Kontrol Nusantara membentuk Badan usaha dengan nama PT. LEN Telekomunikasi Indonesia.

Sementara itu, pemenang tender Palapa Ring Timur yang diumumkan pada Juli 2016 adalah Konsorsium Moratelindo - IBS - Smart Telecom dengan nama badan Usahanya Palapa Timur Telematika.

Proyek Palapa Ring merupakan proyek Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) pertama dalam sektor telekomunikasi, dengan menerapkan skema pembayaran ketersediaan layanan atau availability payment (AP). Skema ini diprakarsai oleh Kementerian Keuangan dan sumber dana availability payment berasal dari dana kontribusi Universal Service Obligation (USO).

Pemerintah dalam hal ini kementerian Kominfo akan mengintegrasikan jaringan yang sudah ada dengan jaringan baru pada wilayah timur Indonesia (Palapa ring paket timur). Adapun total panjang kabel palapa ring paket timur mencapai 4.450 kilometer, yang terdiri atas 3.850 kilometer kabel laut, dan 600 kilometer kabel di daratan. Jaringan itu berkapasitas 100 gigabit.

Proyek Palapa Ring melayani 57 kabupaten/kota di Indonesia, terbagi menjadi; Paket Barat menjangkau wilayah Riau dan Kepulauan Riau (sampai dengan Pulau Natuna) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.000 km. Paket Tengah menjangkau wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara (sampai dengan Kep. Sangihe-Talaud) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.700 km.

Paket Timur menjangkau wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat, dan Papua, sampai dengan pedalaman Papua, dengan total panjang kabel serat optik sekitar 6.300 km.

Jika proyek Palapa Ring sukses, Rudiantara yakin masyarakat dapat menikmati kecepatan akses data yang lebih merata. Pasalnya saat ini masih terjadi kesenjangan mengingat kecepatan pengunduhan data di Jakarta mencapai 7 megabit per detik, sedangkan di wilayah timur hanya 300 kilobit per detik.

Rudiantara mengatakan pemerintah juga akan mengatur tarif akses data yang dipatok oleh operator, tapi tidak akan menetapkan tarif bawah dan atas, agar terjadi kompetisi. Pemerintah masih berdiskusi dengan industri telekomunikasi untuk merumuskan kebijakan yang tepat, jika projek ini sudah berjalan sepenuhnya.

(Din/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini