Sukses

Microsoft Bersekutu dengan Linux Foundation

Microsoft dikenal tertutup soal kerjasama dengan beberapa perusahaan. Namun tampaknya tidak dengan kongsinya bersama Linux Foundation.

Liputan6.com, Redmond - Secara mengejutkan, Microsoft mengumumkan langkah strategis terbaru dengan gabung bersama Linux Foundation.

Informasi tersebut langsung disampaikan pihak Microsoft di sebuah event developer, Microsoft Connect yang tengah berlangsung di New York, Amerika Serikat (AS).

Selain bergabung dengan kubu open source tersebut, perusahaan yang berbasis di Redmond, Washington, AS ini juga menyatakan bahwa mereka telah menjadi anggota di level Platinum, yang mana menjadi level keanggotaan paling tinggi dengan biaya US$ 500 ribu (Rp 6,6 miliar) per tahun.

Sebagaimana dilansir Venture Beat, Kamis (17/11/2016), nantinya jajaran dewan direksi akan diisi oleh John Gossman, arsitek dari divisi Microsoft Azure.

Tak hanya jadi dewan direksi, Gossman juga akan turut serta mengembangkan sejumlah proyek yang digagas Microsoft dengan Linux Foundation.

Sekadar informasi, Linux Foundation adalah organisasi nonprofit yang bertugas mengembangkan teknologi open source dengan cara profesional. Mereka menawarkan beragam tool, training dan acara khusus untuk bisa mengukur segala jenis proyek open source.

Sebelum mengumumkan kongsinya, Microsoft memang sudah bekerja sama di beberapa proyek Linux Foundaton, seperti Node.js Foundation, OpenDaylight, Open Container Initiatice, R Consortium dan Open API Initiative.

“Sebagai perusahaan dengan platform cloud, Microsoft ingin membantu para developer meraih banyak visi dan misi dengan memanfaatkan platform dan bahasa yang mereka ketahui,” kata Scott Guthrie, Executive VP Microsoft Cloud & Linux Group.

Ia menambahkan, Linux Foundation tidak hanya menjadi tempat seperti rumah bagi Linux, melainkan juga menjadi banyak proyek open source untuk komunitas yang penuh ide dan inovatif.

“Kami benar-benar antusias mengumumkan kerjasama ini, kami harap Microsoft bisa membantu mereka (developer) untuk bisa merasakan manfaat perubahan pengalaman cloud dan mobile experience,” tuturnya.

Microsoft memang telah banyak bekerjasama dengan komunitas-komunitas open source balakangan ini. Belum lama, mereka telah merilis open source .NET Core 1.0 di mana merupakan hasil kemitraan dengan Canonical untuk merilis Ubuntu ke Windows 10.

Tak hanya itu, perusahaan yang kini dipimpin Satya Nadella ini juga bekerjasama dengan FreeBSD untuk merilis sebuah gambar untuk Azure.

Microsoft juga membuat software development kit-nya menjadi terbuka dengan menggaet beberapa perusahaan besar mulai dari Red Hat, SUSE, dan masih banyak lagi demi mendukung solusi produknya.

Kerjasama tersebut tentu diyakini Microsoft sebagai salah satu keuntungan dan kontribusi kepada komunitas open source. “Microsoft kami nilai sudah sangat handal dalam menggunakan teknologi open source,” kata Executive Director Linux Foundation, Jim Zemlin.

“Memang keanggotaan bukan hanya menjadi big step bagi mereka (Microsoft), tapi para komunitas pasti juga mendapat keuntungan besar dari kontribusinya,” pungkasnya.

(Jek/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini