Sukses

Ramai Botol Air Mineral Dikira Miras, Ini Reaksi Netizen

Media sosial kembali diramaikan oleh unggahan pengguna Facebook yang dianggap tak bisa membedakan botol minum keras dan air mineral

Liputan6.com, Jakarta - Media sosial kembali diramaikan oleh unggahan pengguna Facebook bernama Jack. Aksi Jack tersebut menarik perhatian karena ia dianggap salah mengira botol air mineral sebagai botol minuman keras.

Dalam unggahan tersebut, ditampilkan foto Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Kapolda Metro Irjen Pol Tito Karnavian (sekarang Kapolri), dan Ketua SC Piala Presiden Maruarar Sirait.

Jika melihat foto tersebut, kemungkinan tiga orang yang berada di gambar, tengah melakukan pembahasan seputar pengadaan Piala Presiden yang dilaksanakan tahun lalu.

Namun dalam unggahannya, Jack menyebut acara tersebut sebagai kegiatan meminum miras bersama-sama. "biar foto yg berbicara.. atas ketidak adilan yg terjadi di indonesia. acara minum2 MIRAS bersama. akibat sering gaul sama Ahok. hukum hanya tajam kebawah tumpu keatas," dikutip dari unggahan Jack yang bersliweran di internet saat ini.

Screenshot dari unggahan Jack di Facebook yang salah mengira botol air mineral sebagai botol minuman keras (sumber: twitter.com)

Entah siapa yang memulai, tapi ternyata ada netizen yang menyadari kesalahan dalam unggahan tersebut. Ternyata, botol berwarna hijau dengan tutup perak tersebut merupakan air mineral merek Equil yang dikenal memiliki harga cukup mahal.

Kontan aksi tersebut memancing para netizen berkomentar. Beberapa di antaranya menyayangkan unggahan Jack yang dianggap tak bisa membedakan botol minuman keras dan air mineral. Bahkan tak sedikit yang menyindir tindakan tersebut dengan kicauan di Twitter.

 

 

Terlepas dari keramaian di media sosial, ternyata tak banyak yang mengetahui bahwa Equill merupakan produk asli Indonesia. Berdasarkan penelusuran dari situs resminya, Equill ternyata dibotolkan pertama kali pada 1998 di Villa D'Equilibrium yang berlokasi di Cicurug, Sukabumi.

(Dam/Cas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini