Sukses

WannaCry Serang RS Harapan Kita dan Dharmais, Ini Kata Kemkominfo

Serangan siber ini bersifat tersebar dan masif serta menyerang critical resource. Ini bisa dikategorikan sebagai teroris siber.

Liputan6.com, Jakarta - Serangan ransomware WannaCry menghebohkan dunia pada Sabtu (13/5/2017) kemarin. Sekitar 99 negara diperkirakan terkena serangan malware ganas ini, termasuk Indonesia.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel A Pangerapan mengatakan bahwa serangan siber ini bersifat tersebar dan masif serta menyerang critical resource (sumber daya sangat penting), maka serangan ini bisa dikategorikan teroris siber.

Di Indonesia, berdasarkan laporan yang diterima oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), serangan ditujukan ke Rumah Sakit Harapan Kita dan Rumah Sakit Dharmais.

"Dengan adanya serangan siber ini kami minta agar masyarakat tetap tenang dan meningkatkan kehati-hatian dalam berinteraksi di dunia siber," ujar pria yang akrab disapa Semmy tersebut melalui keterangannya, Minggu (14/5/2017) di Jakarta.

Semmy menjelaskan, serangan siber yang menyerang Indonesia berjenis ransomware. Ransomware adalah sebuah jenis malicious software atau malware yang menyerang komputer korban dengan cara mengunci komputer atau meng-encrypt semua file yang ada sehingga tidak bisa diakses kembali.

Tahun ini sebuah jenis ransomware baru telah muncul dan diperkirakan bisa memakan banyak korban. Ransomware baru ini disebut WannaCry, mengincar PC berbasis Windows yang memiliki kelemahan terkait fungsi SMB yang dijalankan di komputer tersebut.

"Saat ini diduga serangan WannaCry sudah memakan banyak korban ke berbagai negara. Oleh karena itu penting untuk melakukan serangkaian tindakan pencegahan dan juga penanganan apabila terjadi insiden," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Infeksi dan Penyebaran WannaCry

WannaCry menginfeksi sebuah komputer dengan mengenkripsi seluruh file yang ada di komputer tersebut. Dengan menggunakan kelemahan yang ada pada layanan SMB, bisa melakukan eksekusi perintah lalu menyebar ke komputer Windows lain pada jaringan yang sama.

Serangan WannaCry

Semua komputer yang tersambung ke internet, apalagi berada pada jaringan sama memiliki potensi terinfeksi terhadap ancaman WannaCry. Setiap komputer Windows yang sudah terinfeksi akan mendapatkan tampilan seperti gambar page di atas.

Dari tampilan diketahui bahwa WannaCry meminta ransom atau dana tebusan agar file-file yang dibajak dengan enkripsi bisa dikembalikan dalam keadaan normal lagi. Dana tebusan yang diminta adalah dengan pembayaran bitcoin.

WannaCry memberikan alamat bitcoin untuk pembayarannya. Di samping itu juga memberikan deadline terakhir pembayaran dan waktu di mana denda tebusan bisa naik jika belum dibayar juga.

(Isk/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini