Sukses

Isu Diserang Hacker, Polri: Jangan Terpengaruh Hoax

Polri menanggapi isu peretasan subdomain Divisi Hubungan Masyakarat (Humas) pada alamat http://humas.polri.go.id/.

Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menanggapi isu peretasan subdomain Divisi Hubungan Masyakarat (Humas) http://humas.polri.go.id/. Kelompok peretas yang menamakan diri sebagai "Army Anons", mengklaim telah berhasil melumpuhkan website tersebut.

Melalui akun Twitter @DivHumasPolri dan Instagram @divisihumaspolri, Divisi Humas Polri mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh dengan informasi yang belum jelas kebenarannya.

Selain itu, Divisi Humas Polri juga menggunggah gambar tampilan sebuah website berisi informasi tentang peretasan tersebut.

Pada gambar tersebut terdapat cap "Biro Multimedia, Hoax, Divisi Humas Polri". Divisi Humas Polri juga mengimbau masyarakat lebih pandai dalam memilih berita.

Posting-an akun Instagram Divisi Humas Polri terkait isu peretasan website (Foto: Ist)

Adapun pada pagi hari ini (23/5/2017), website Divisi Humas Polri masih belum beroperasi normal. Tertulis keterangan sedang ada perbaikan rutin database.

"Mohon maaf website http://humas.polri.go.id sedang dalam perbaikan rutin database. Mohon bersabar," demikian keterangan yang tertulis pada website tersebut.

Tampilan website Divisi Humas Polri setelah isu peretasan oleh kelompok hacker Army Anons (Foto: Ist)

Sebelumnya, "Army Anons" melalui akun Instagram @army_anons, mengaku melumpuhkan website tersebut pada Senin malam (22/5/2017). "Saya memutuskan untuk melumpuhkan website ini @divisihumaspolri. Ini pesan untuk kepolisian Indonesia. Saya melumpuhkan website ini hanya dalam waktu beberapa menit untuk menunjukkan bahwa saya tidak lemah," tulis @army_anons, yang dilengkapi foto website Humas Polri.

Kelompok itu mengancam akan menjadikan lembaga perbankan sebagai target bila polisi tidak berhenti melontarkan pernyataan bahwa kelompok mereka adalah dalang di balik peredaran screenshot diduga sex chat antara pentolan FPI Habib Rizieq Shihab dengan Firza Husein.

"Coba bayangkan, berapa kerugian yang akan dialami kalau saya melumpuhkan server transaksi perbankan dalam waktu sejam. Saya bisa lakukan apa pun untuk membela kebenaran. Kami adalah Anonymous," demikian tulis kelompok hacker itu pada salah satu posting-nya.

(Din/Cas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.