Sukses

Bidik Milenial, G1 Pro Bisa Buka dan Kunci Aplikasi Pakai Wajah

Tak hanya dilengkapi fitur keamanan fingerprint, Advan G1 Pro juga dibekali face recognition atau pengenalan wajah.

Liputan6.com, Jakarta - Sukses dengan seri G1 yang diluncurkan Februari 2017, Advan belum berpuas diri. Vendor smartphone lokal ini kemudian merilis generasi penerusnya, Advan G1 Pro.

Desainnya nyaris serupa, namun G1 Pro tampil lebih tipis dan menawan ketimbang G1. Spesifikasinya sendiri juga hampir tak ada perubahan, di mana tetap mengusung prosesor MediaTek 1,3 Ghz dan RAM 3GB. Memori internalnya ditingkatkan menjadi 32GB yang bisa diekspansi via microSD hingga 128GB.

Dilengkapi pula dengan layar 5 inci, kamera depan 8MP, dan kamera belakang 13MP. Andi Gusena, Brand Director Advan mengatakan, Advan G1 Pro masih fokus pada kamera dan audio.

"Advan G1 Pro membidik generasi milenial. Maka dari itu, smartphone ini fokus ke fitur musik dan creative photography. Pun demikian, G1 Pro memiliki add value, seperti sistem keamanan yang jauh lebih canggih dan fitur inovatif lainnya," ujar Andi kepada awak media di Jakarta, Jumat (21/7/2017) sore.

Tak hanya dilengkapi fitur keamanan fingerprint, smartphone yang dibanderol Rp 1.799.000 ini juga dibekali face recognition atau pengenalan wajah yang diklaim sangat cepat, hanya 0,3 detik.

Fitur lainnya adalah Xlocker dengan dua fitur utama. Pertama, untuk scan konten atau aplikasi berbahaya, mengecek key permission, tingkat keamanan password serta keamanan aplikasi dan smartphone. Kedua adalah App Lock untuk mengunci aplikasi tertentu yang hanya bisa diakses dengan scan wajah.

"Dengan fitur ini aplikasi yang ada di smartphone menjadi lebih private karena hanya bisa dibuka oleh si pemilik dengan cara scan wajah," kata Edy Supartono, Master Trainer Advan.

Pun demikian, ia tak mengelak kalau fitur ini bisa mengenali wajah si pemilik smartphone hanya dengan menggunakan foto. "Ya, aplikasi bisa dibuka dengan menggunakan foto wajah, tapi harus foto yang beresolusi tinggi," ungkapnya.

Namun, lanjut Edy, pengguna tak perlu khawatir karena mereka bisa mengetahui siapa saja (tangan jahil) yang berupaya membuka aplikasi secara diam-diam (tanpa izin terlebih dahulu kepada pengguna).

Agar keamanan data lebih optimal, smartphone ini juga telah dilengkapi dengan sistem enkripsi--hasil kerja sama dengan 360 Security--yang akan mengenkripsi seluruh data, sehingga data menjadi lebih aman dan sulit untuk ditembus peretas.

Untuk mengaktifkan fitur enkripsi, pengguna bisa masuk ke menu Setting > Kemananan > Enkripsi Ponsel. Sebelum memulai proses, pastikan baterai terisi penuh dan mencolokkan ponsel ke sumber listrik selama proses berlangsung. Jika proses enkripsi berhenti di tengah jalan, maka semua atau beberapa data akan hilang.

Soal ketersediaan produk, Direktur Marketing Advan Tjandra Lianto menyebut bahwa smartphone yang menjalankan IDOS (Indonesia Operating System) versi IDOS 6.1.2 berbasis Android Marshmallow 6.0 ini akan mulai dipasarkan pada 25 Juli 2017.

”Sudah tersedia mulai 25 Juli 2017 di Lazada, dan secara offline pertama kali akan mulai disebar ke pasar Surabaya, Jawa Timur,” pungkas Tjandra.

(Isk/Cas)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.