Sukses

Daftar Aplikasi yang Paling Menguras Baterai pada 2017

Meski bermanfaat, aplikasi membuat daya baterai smartphone cepat terkuras karena berbagai hal.

Liputan6.com, Jakarta - Secanggih apa pun smartphone yang kamu miliki, kalau tak ada aplikasi akan terasa hampa. Sebuah aplikasi dapat membuat smartphone menjadi jauh lebih bermanfaat, baik untuk mendukung aktivitas sehari-hari maupun keperluan pekerjaan.

Namun terkadang, aplikasi membuat daya baterai cepat terkuras karena berbagai hal. Misalnya, aplikasi tersebut terus aktif di latar belakang, seperti sering memeriksa update atau notifikasi dari server.

Avast selaku penyedia produk keamanan digital merilis laporan 'Avast Android App Performance & Trend Report Q1 2017', yang salah satunya memaparkan daftar aplikasi yang paling menguras daya baterai.

Dari data yang tim Tekno Liputan6.com terima, Rabu (16/8/2017) di Jakarta, Facebook, WhatsApp, Snapchat, dan Line masuk ke dalam 10 besar aplikasi yang paling boros baterai, baik yang berjalan di latar belakang atau karena penggunaan. Berikut ini daftar lengkapnya:

Facebook, WhatsApp, dan WeChat merupakan aplikasi utama yang masuk dalam kategori di atas. Untuk mengurangi konsumsi daya baterai, kamu bisa meng-uninstall aplikasi Facebook dan cukup menggunakan versi web.

Editor video buatan Samsung menduduki posisi kedua dalam daftar aplikasi yang paling menguras baterai. Hal itu disebabkan karena aplikasi membutuhkan sumber daya pemrosesan (CPU) dan grafis (GPU) secara intensif dari smartphone untuk mengedit dan menambahkan efek ke video.

Dalam daftar ini Spotify, Netflix, dan Snapchat juga menjadi aplikasi paling boros baterai.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Melibatkan 3 Juta Pengguna Android

Untuk diketahui, 'Avast Android App Performance & Trend Report' ini dibuat berdasarkan kumpulan data anonim berjumlah lebih dari 3 juta pengguna Android di seluruh dunia.

Data aplikasi yang terdapat pada laporan ini mencakup periode Januari sampai Maret 2017 dan hanya merangkum aplikasi berasal dari Google Play, di mana Avast menganalisis minimal ukuran sampel sebanyak 50.000 penggunaan.

Gagan Singh, SVP dan GM Mobile Business Avast mengatakan bahwa statistik industri menunjukkan penjualan smartphone naik 9,1 persen pada kuartal pertama di tahun ini dan perangkat Android terus mendominasi pangsa pasar.

"Bagaimana pun juga, smartphone yang memiliki harga terjangkau mampu menyediakan fitur kapasitas penyimpanan yang memadai sehingga tingkat penggunaan aplikasi akan semakin tinggi. Itu dapat mempengaruhi performa ponsel,” ujarnya.

Gagan menuturkan, dengan mengetahui aplikasi favorit apa yang paling banyak mengonsumsi daya baterai, data internet, dan kapasitas penyimpanan merupakan hal yang sangat penting sehingga pengguna dapat mengatur smartphone yang digunakan secara rutin.

(Isk/Ysl)

Tonton Video Menarik Berikut Ini: 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.