Sukses

Awas, Keseringan Ngecek Ponsel Bisa Merusak Hubungan

Hampir semua orang sudah memiliki ponsel. Namun waspadalah, keseringan mengecek ponsel bisa merusak hubungan pribadi Anda. Hat-hati terkena phonophobia lho!

Jakarta: Hampir semua orang sudah memiliki ponsel. Namun waspadalah, keseringan mengecek ponsel bisa merusak hubungan pribadi Anda.

Penelitian dari Baylor Hamkamer School of Businness menunjukkan bahwa hubungan generasi muda sudah mengalami perubahan secara radikal karena penggunaan ponsel. Mengecek ponsel secara kompulsif bisa dibilang sebagai kecanduan, mirip seperti kecanduan belanja.

Dari penelitian ini terungkap bahwa generasi muda rata-rata mengirimkan 109,5 pesan teks setiap harinya, atau sekitar 3.200 pesan per bulannya. Selain itu mereka juga mengecek ponsel hingga 60 kali sehari. Mereka juga menghabiskan waktu 7 jam sehari untuk berinteraksi dengan teknologi dan internet.

"Ponsel merupakan bagian dari budaya konsumerisme. Bukan hanya sekedar alat konsumer tetapi sudah menjadi status simbol seseorang. Namun ponsel juga mengikis hubungan pribadi kita", kata sang peneliti Dr. James Roberts seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (5/12/2012).

Penelitian ini menunjukkan kecanduan instant messaging dan ponsel didorong oleh faktor materialisme dan impulsif. Ponsel dianggap lebih menarik ketimbang orang-orang di sekitar karena benda ini lebih cerdas dan aktraktif. Sebagian orang lebih nyaman menunduk untuk menatap layar ponsel.

Kenyataan ini dikhawatirkan akan menyebarkan phonophobia dengan cepat. Salah satu ciri phonophobia (istilah kecanduan ponsel) adalah mereka yang tidak suka bertatap mata dengan yang lain. Mereka lebih nyaman menceritakan tentang diri mereka melalui ponsel, menumpahkan rasa cinta kepada kekasihnya dengan pesan singkat. Atau jika mereka saling cinta tetapi tidak mempunyai kepercayaan diri, mereka cukup hanya bertatapan via Skype atau FaceTime.

Orang yang terkena phonophobia merasa yakin bahwa jika mengutarakan isi hatinya melalui ponsel maka perasaan mereka akan lebih tercurahkan. Dan jika mereka menyakiti orang lain, mereka tidak harus melihat tetesan air matanya. Orang-orang phonophobia akan sering menghabiskan waktu menatap layar ponsel. (dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.