Sukses

Masuk Bisnis Mobile, Perusahaan Cina Bidik Produsen BlackBerry

RIM sepertinya semakin membuka diri dalam hal kerjasama terkait hardware. Di atas kertas, kombinasi Lenovo dan RIM sepertinya sangat cocok, tapi tentu bukan tanpa kendala.

Perusahaan asal Cina, Lenovo, sedang mencari cara untuk meningkatkan bisnis mobile. Untuk itu Lenovo membidik kemitraan dengan produsen BlackBerry, Research in Motion.

Dilansir dari laman TechRadar yang Liputan6.com kutip Jumat (25/1/2013), niat Lenovo ini terungkap dari wawancara Chief Financial Officer Lenovo, Wong Wai Ming, kepada Bloomberg.

"Kami sedang mencari semua kesempatan. RIM dan lainnya," ucap Wong Wai Ming. "Kami tak akan keberatan jika kesempatan baik itu datan dan bisa menguntungkan kami dan para pemegang saham," lanjutnya.

Setelah Wong mengungkapkan itu, saham RIM yang saat ini sedang terpuruk pun melonjak 3 persen.

Sepanjang tahun lalu, RIM sepertinya semakin membuka diri dalam hal kerjasama terkait hardware. RIM pun mulai berubah dari "perusahaan dengan kebijakan tanpa menjual" menjadi lebih terbuka dalam kemungkinan menjual produksi hardware. Kebijakan ini menurut TechRadar akan dijalankan setelah dirilisnya BlackBerry 10 yang tinggal menghitung hari.

Sedangkan Lenovo saat ini dikenal sebagai perusahaan terbesar kedua dalam hal pengapalan PC. Tapi Lenovo sedang mencari kesempatan untuk masuk ke pasar mobile.

Di atas kertas, kombinasi Lenovo dan RIM sepertinya sangat cocok, tapi tentu bukan tanpa kendala.

Kendala terberat ada di regulasi. Sebab, akuisisi RIM butuh persetujuan dari pemerintahan Kanada. Sebelumnya, Menteri Industri Kanada, Christian Paradis, memberikan respon soal kemungkinan penjualan RIM sebagai berikut:

"Kami berharap bisa melihat RIM tetap menjai pemimpin dan pemainpasar global, dan kami memastikan itu akan tumbuh secara alami," ucap Paradis.

Tapi tentu nasib RIM tergantung dari peluncuran BlackBerry 10 pada 30 Januari mendatang. Jika perangkat dan platform terbaru ini gagal memuaskan pasar, maka kemungkinan besar RIM semakin terpuruk. Sehingga, bukan tak mungkin RIM diakuisisi atau merger dengan perusahaan lain. (GAL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.