Sukses

Karyawan Yahoo Tak Boleh Lagi Kerja dari Rumah

Mulai bulan Juni 2013, mereka tidak lagi diperbolehkan bekerja dari rumah dan wajib ke kantor. Jika tidak, PHK siap menanti.

Ribuan karyawan Yahoo mendapatkan memo yang mengejutkan. Mulai bulan Juni 2013, mereka tidak lagi diperbolehkan bekerja dari rumah dan diwajibkan datang ke kantor. Jika tidak dipatuhi, PHK siap menanti.

Memo tersebut dikirim atas desakan CEO Yahoo Marissa Mayer. Memo yang dikirimkan Kepala HRD Jackie Reses itu menuai protes terutama dari para karyawan yang selama ini bekerja dari rumah.

Alasannya adalah karena kecepatan dan kualitas sering dikorbankan jika karyawan bekerja dari rumah. Marissa juga mengimbau bahwa bagi karyawan yang tidak bisa mematuhi aturan itu atau tidak datang ke kantor, maka mereka akan dipecat.

Kepada Business Insider, salah seorang sumber di perusahaan mengatakan bahwa keputusan Marissa melarang karyawan bekerja dari rumah adalah karena Marissa menilai Yahoo telah menjadi 'gemuk' dan malas. Banyak karyawan yang bekerja dari rumah menjadi tidak produktif, tidak pernah kelihatan dan orang-orang juga tidak tahu kalau mereka bekerja di Yahoo.

Kebijakan ini diyakini akan membuat para karyawan mengundurkan diri jika mereka tidak bisa memenuhi aturan tersebut. Ini akan membantu Yahoo untuk memangkas biaya operasional. Demikian dikutip Liputan6.com dari Cnet, Selasa (26/2/2013).

Aturan ini memicu perdebatan di kalangan pekerja yang selama ini bekerja dari rumah. Banyak yang menilai, Marissa justru menerapkan pola kerja seperti tahun 1980-an dimana bekerja harus hadir di kantor. Di lain sisi, sejak bergabung di Yahoo, Marissa memberikan fasilitas kepada karyawan Yahoo seperti iPhone gratis dan makan gratis.

Banyak staf yang merasa bahwa mereka awalnya direkrut dengan asumsi bahwa mereka bisa bekerja lebih fleksibel. Kantor pusat Yahoo sendiri terletak di Sunnyvale, California, dekat San Jose. Yahoo saat ini mempekerjakan 11.500 orang karyawan di lebih dari 20 negara di seluruh dunia. (DEW)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini