Proyek Gila Bos Amazon: Angkat Mesin Apollo 11 dari Dasar Laut

Pendiri dan CEO Amazon Jeff Bezos punya kesibukan baru. Tapi kali ini kesibukan Bezos tak terkait dengan pengembangan bisnis jualan online yang selama ini digelutinya.

Bezos dalam beberapa pekan terakhir sibuk mengangkat mesin yang digunakan Apollo 11 yang kini terhampar di dasar lautan Atlantik. Misi pencarian ini memang telah dilakukan Bezos sejak tahun lalu.

Dilansir dari laman Wired, Rabu (21/3/2013), setelah terlantar selama lebih dari 40 tahun, mesin itu membutuhkan waktu tiga minggu hingga akhirnya bisa diangkat ke permukaan. Bos Amazon itu memang belum tahu pasti apakah mesin yang diangkat itu adalah mesin yang digunakan Apollo 11 saat membawa Neil Armostrong dkk saat pertama kali menginjakkan kaki ke bulan. Wajar, sebab angka seri dari mesin itu memang hilang.

"Kami telah melihat keajaiban bawah laut. Sebuah taman yang terpahat luar biasa dengan mesin F1 (dipakai di Apollo 11) yang menceritakan kisah mencekam," tulis Bezos di blognya.

Bezos kemudian mengaku telah mengambil foto mesin itu saat berada di dasar laut. Setelah itu mesin itu pun diangkat untuk diperbaiki. "Setiap hal di dek memperlihatkan saya kerja ribuan insinyur yang bekerja sama untuk melakukan suatu hal yang dianggap mustahil," tulis Bezos.

Proses pengangkatan mesin itu pun tak mudah. Tim membutuhkan kendaraan yang dikendalikan dari jarak jauh via kabel fiber optik. Setelah memperbaiki mesin dan menormalkan kondisi mesin yang saat ini sudah berkarat tersebut, Bezos berharap bisa memamerkannya di Museum Penerbangan di Seattle, AS.

"Ini merupakan temuan bersejarah dan saya mengucapkan selamat kepada tim atas determinasi dan upayanya dalam melestarikan artefak penting yang memperlihatkan perjuangan pertama kami untuk mengirim manusia pertama ke bulan," kata Administrator NASA, Charles Bolden.

Bezos memang dikenal sebagai miliarder nyentrik yang punya hobi unik. Sejumlah proyek rahasia telah dikerjakan Bezos dan masih menjadi misteri hasilnya hingga sekarang. Tapi salah satu proyek itu kemudian dipublikasikan, yaitu perusahaan pembuat roket pribadi bernama Blue Origin. Proyek ini tentu saja mendukung program antariksa yang saat ini mulai banyak dilakukan pihak swasta. (gal)