Sukses

Pertumbuhan Pasar E-Commerce Indonesia Lampaui Amerika Serikat

Indonesia mampu melampaui pertumbuhan pasar e-commerce Amerika Serikat dengan pertumbuhan hingga 65 persen.

Ekosistem toko online atau yang lebih populer dengan nama e-commerce di Indonesia pelan-pelan menunjukan geliatnya. Bahkan menurut data yang dirilis oleh biro riset Frost & Sullivan, bersama China, Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan pasar e-commerce terbesar dengan rata-rata pertumbuhan 17 persen tiap tahun. 

Dari data tersebut juga terungkap bahwa bila bercermin pada pertumbuhan pasar e-commerce global di kuartal pertama tahun 2013 ini, Indonesia mampu melampaui pertumbuhan pasar e-commerce Amerika Serikat dengan pertumbuhan hingga 65 persen dibandingkan kuartal sebelumnya (Q4 2012).

Menurut CEO DOKU Thong Sennelius, pesatnya pertumbuhan pasar e-commerce di Indonesia didukung oleh antusisme terhadap platform media sosial. Menurutnya, sistem pemasaran via media sosial jauh lebih bertenaga dibandingkan sistem pemasaran produk konvensional, atau hanya 'memajangnya' di website.

"Media sosial jadi kunci utama. Hampir 16 persen akun Facebook dan 2,4 persen akun Twitter berasal dari Indonesia. Ini pasar yang sangat luas, dan para pelaku bisnis internet tahu betul cara memanfaatkanya," ungkap Thong di sela-sela acara peluncuran produk DOKU myShortCart yang berlangsung Jumat (5/7/2013) di YEYO Loby & Eatery Jakarta.

Ia juga menambahkan, bisnis e-commerce merupakan model bisnis yang tak memerlukan investasi besar baik di awal mau pun operasionalnya. Seseorang hanya membutuhkan koneksi internet untuk membangun jenis usaha ini. 

Menurut pengakuan Fenita Daben selaku owner e-commerce bernama MiniLoveBites.com, saat pertama memulai bisnis online, ia hanya memiliki modal untuk memproduksi dua lusin cupcakes. Namun, nyatanya bisnis yang ia geluti sejak tahun 2010 tiga tahun lalu itu dapat bertahan dan malah berkembang pesat. Bahkan, dengan modal seadanya itu, kini Fenita sudah sanggup membangun toko offline di Jakarta.

"Awalnya sempat kaget karena saya cuma modal nekat, iseng-iseng mengisi waktu. Namun dengan bantuan promosi teman-teman lewat media sosial, toko online saya jadi banyak yang tahu," jelas Fenita. (dhi/gal)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini