Sukses

Isu Dijual, BlackBerry Indonesia Mengaku Siap Segala Kemungkinan

Ada empat kemungkinan yang akan diambil dewan direksi jika pembahasan telah selesai. "Sebagai prajurit kami hanya menunggu keputusan".

Menanggapi isu yang beredar mengenai pembentukan komite khusus yang dilakukan oleh Dewan Direksi BlackBerry untuk membahas langkah strategis dalam menentukan masa depan perusahaan, pihak BlackBerry Indonesia mengaku siap dengan segala kemungkinan.

Dewan Direksi BlackBerry terdiri dari CEO Thorsten Heins dan sejumlah manajemen senior seperti Chairman Barbara Stymuestm Timothy Dattels, Richards Lynch, dan Bert Nordberg. Bahkan ide privatisasi sempat disebut untuk mempermudah penjualan dan penempatan posisi perusahaan.

Menanggapi hal ini, Indonesia sebagai salah satu pasar potensial bagi BlackBerry mengaku siap dengan segala kemungkinan yang akan menjadi keputusan prinsipal di Kanada. Managing Director BlackBerry Indonesia, Maspiyono Handoyo menyebut ada empat kemungkinan yang akan diambil dewan direksi jika pembahasan telah selesai.

Sebagai prajurit Maspiyono menuturkan pertama dengan menetapkan status quo atau tidak melakukan langkah strategis apapun dan tetap melanjutkan rencana awal. Kedua menerapkan strategic alliance atau kerjasama dengan perusahaan atau pihak lain terutama yang terkait dengan aplikasi dan paten perusahaan. Ketiga dengan menerapkan joint venture atau membentuk perusahaan patungan dan keempat dengan menjual perusahaan.

Namun apapun keputusan akhirnya nanti BlackBerry Indonesia akan mengikuti keputusan tersebut. "Kami sebagai prajurit hanya menunggu keputusan dari para pemegang saham, selebihnya bisnis akan tetap berjalan seperti biasa," ucap Maspiyono sesaat setelah peluncuran BlackBerry Q5 di Gandaria City, Jumat (23/8/2013).

Keempat alternatif di atas masih belum final. Bahkan kalaupun akan dijual aset perusahaan berupa paten, software dan bisnis jaringan akan menjadi pertimbangan sehingga mampu meningkatkan nilai jual. (vin/gal)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini