Sukses

Mengawali Karir di Atari dan Perjalanan Spiritual ke India

Memasuki tahun 1974, saat sangat membutuhkan uang Jobs pun mendapat pekerjaan di Atari sebagai video game designer.

Setelah keluarga memutuskan untuk pindah daru San Fransisco ke Mountain View, ketertarikan Steve Jobs terhadap elektronik semakin terlihat. Lulus dari Cupertino Junior High School, Jobs pun melanjutkan studi formalnya di Homestead High School dan fokus dalam bidang elektronik.

Di sekolah ini pula Jobs berteman baik dengan tetangganya, Bill Fernandez yang juga memiliki ketertarikan dengan elektronik. Melalui Bill pula Jobs mengenal Steve Wozniak dan berperan besar dalam perjalanan karirnya.

Meskipun berusia lima tahun lebih tua, namun Woz yang memiliki ketertarikan yang sama dengan Jobs dapat dengan mudah menjadi lebih dekat. Saat itu Woz memamerkan karyanya kepada Jobs yakni berupa sebuah papan komputer kecil yang dinamakan 'the Cream Soda Computer' yang tengah digarapnya dengan Bill.



Kedekatan ini pula yang kemudian banyak melibatkan keduanya dalam sejumlah proyek yang berhubungan dengan teknologi. Di saat yang bersamaan Jobs pertama kali berkenalan dengan Chris Ann Brennan yang kemudian menjadi pacar pertamanya.

Beberapa tahun kemudian Jobs dan Woz memulai bisnis pertama mereka. Saat itu keduanya juga sempat menjadi buah bibir karena telah berhasil membuat sebuah alat yang memungkinkan penggunanya melakukan panggilan telepon tanpa dikenakan biaya. Bahkan berkat karya tersebut keduanya sempat dimuat dalam sebuah artikel di koran setempat.

Naluri bisnis Jobs pun mulai muncul saat itu, ia berinisiatif untuk menjual penemuannya kepada beberapa temannya di asrama Berkeley. Mengingat bisnis yang dibangun terhitung ilegal, keduanya pun terpaksa 'digiring' oleh pihak kepolisian sehingga proyek pertama ini pun terpaksa dihentikan.

Terdaftar Sebagai Mahasiswa di Kampus Mahal

Meskipun awalnya Jobs kurang menyukai sekolah, namun saat beranjak dewasa ia tetap berpikir untuk melanjutkan studi ke tingkat universitas. Ia pun memilih sebuah perguruan tinggi seni liberal swasta Reed College di Oregon.

Meskipun orang tuanya angkatnya (Paulus dan Clara) tidak mampu membiaya kuliahnya yang terlalu mahal, namun mereka ingat dengan janji pada orang tua kandung Jobs untuk menyekolahkannya hingga ke perguruan tinggi. Tidak mengherankan untuk pilihan Jobs kala itu, Paulus dan Clara harus menguras habis seluruh tabungan mereka.



Sayangnya Jobs hanya mampu melalui proses belajar di Reed selama satu semester saja. Menjelang Natal, pihak kampus harus mengeluarkannya dan ia pun merasa terlalu membebani orang tua dengan biaya kuliah yang mahal. Saat kuliah pula Jobs mulai mempelajari mistisme dunia timur.

Bukan hanya itu, pola hidup Jobs pun mulai berubah seperti dia hanya akan memakan buah-buahan, berpuasa dalam waktu lama, dan tidak mandi selama beberapa lama. Ajaran ini didapatinya dari salah satu teman kuliahnya, Dan Kottke yang telah lebih dahulu mendalami filsafat hidup tersebut.

Jobs fokus menghabiskan waktu selama 18 bulan untuk mendalami kelas kreatif. Jobs pun banyak menuangkan ketertarikannya akan ilmu tipografi sebagai salah satu cabang kaligrafi.

Memulai Karir Untuk Atari dan Perjalanan Spiritual ke India

Memasuki tahun 1974, saat sangat membutuhkan uang Jobs pun mendapat pekerjaan di Atari sebagai video game designer. Manajemen terpaksa memindahkan Jobs ke shift malam karena bau badannya yang dirasa mengganggu karyawan lain.

Saat bekerja di Atari pula, Jobs meminta kepada atasannya untuk membiayai perjalanannya ke India. Bukan mengirim Jobs ke India, perusahaan justu mengirimnya ke Jerman untuk memperbaiki beberapa mesin milik Atari.



Di Jerman Jobs justru kembali bertemu dengan teman lamanya, Dan Kottke. Melalui pertemuan ini pula keduanya sepakat untuk melakukan perjalanan spiritual ke India dan bertemu dengan seorang guru terkenal bernama Kairolie Baba.

Sayangnya perjalanan spiritual tidak bisa berjalan sesuai dengan apa yang dibayangkan Jobs. Ia kecewa setelah bertemu Baba yang ternyata hanya seorang penipu. Sekembalinya dari India, ia pun kembali bekerja untuk Atari.

Sementara rekan dekatnya Wozniak saat itu sudah bekerja untuk Hewlett-Packard. Tidak lama setelah keduanya kembali dipertemukan, disinilah cikal bakal perusahaan Apple dibangun. Seperti apa kisahnya? Nantikan kelanjutan kisah mengenang Steve Jobs berikutnya. (vin/dew)


Baca juga:

Steve Jobs, Anak Adopsi Yang Tak Suka Sekolah Formal

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini