Beda Nasib, iPhone 5C Disunat, iPhone 5S Malah Digenjot

Ketika Apple disebutkan berminat meluncurkan iPhone dengan harga yang lebih murah banyak orang memprediksi hal buruk akan menimpa perusahaan itu. Kanibalisme di antara ponsel andalannya akan terjadi di pasaran.

Namun, hal itu sepertinya tak terjadi. Handset berlabel iPhone 5S yang notabene sebagai ponsel premium lebih banyak diminati para pengguna produk yang berpusat di Cupertino itu ketimbang iPhone 5C yang lebih murah.

Peningkatan permintaan jumlah produksi Phone 5S oleh Apple kepada para manufaktur menjadi bukti hal tersebut. Peningkatan yang dilakukan Apple ternyata tak main-main. Tim Cook cs kabarnya meminta peningkatan jumlah produksi iPhone 5S hingga sebesar 75% dari sebelumnya.

Peningkatan pesanan iPhone 5S sendiri berbanding terbalik dengan nasib iPhone 5C yang produksinya harus dipangkas. Apple mengurangi produksi iPhone 5C hingga kisaran 50%, pemangkasan itu terdiri dari 20% di Pegatron sebesar 20% dan di Foxconn sebesar 30%.

Menurut para analis, seperti dilansir Geeky Gadgets, Senin (21/10/2013), perbedaan nasib kedua saudara ini disebabkan diprediksi karena pasar merasa kecewa dan menyebabkan kelesuan pasar iPhone 5C.

Sebab, sejak awal iPhone 5C telah digadang-gadang akan menjadi smartphone murah Apple yang menyasar negara-negara berkembang dengan spesifikasi standar. Sayangnya, ketika dirilis Apple malah membanderol iPhone 5C dengan harga tinggi dengan fitur yang lebih rendah dari ekspektasi.

Berbeda dengan iPhone 5S. Harga tinggi yang dibanderol tidaklah menjadi masalah dikarenakan Apple telah membekalinya dengan fitur terbaru. Misalnya Touch ID dan processor A7 menjadi fitur inovatif yang dibenamkan dalam iPhone 5S dan belum ada di handset lainnya. (den/dew)