Sukses

Masih Perlu Dikembangkan Agar Konsumen Tertarik

Kebanyakan konsumen masih belum tertarik untuk mencoba dan sulit untuk mengerti akan potensi perangkat yang bisa dipakai di tubuh ini.

Meskipun secara ekosistem wearable gadgets mulai terbentuk, akan tetapi masih banyak kendala yang perlu dihadapi beberapa vendor dalam memproduksi maupun memasarkan produk ini.

Beberapa kendala yang harus ditembus adalah belum banyaknya konsumen yang tertarik untuk mencoba perangkat baru yang bisa dipakai di tubuh ini. Kebanyakan dari konsumen masih sulit untuk mengerti akan potensi dari perangkat ini. Pada jika digunakan, device ini dapat memudahkan aktivitas mereka sehari-hari.



Dari segi performa, para engineer juga masih menghadapi kendala dalam membenamkan kinerja komputasi yang cukup besar pada perangkat yang relatif kecil. Sedangkan dari sisi desain, tantangan terbesar bagi para desainer adalah bagaimana cara mengemas produk yang tak hanya nyaman dipakai tetapi juga memiliki tampilan yang fashionable.


Perlu Baterai Yang Andal
Selain itu, perangkat ini juga dihadapkan pada kinerja baterai secara keseluruhan. Baterai yang ada saat ini masih kurang mendukung kinerja dari wearable gadgets. Bisa dibilang, teknologi pada baterai tidak berkembang secepat teknologi pada perangkat mobile.

Maka dari itu, tak mau kecolongan, Nokia baru-baru ini mematenkan baterai fleksibel yang ke depannya bisa digunakan pada wearable gadgets dengan bentuk melengkung.



Baterai tersebut terdiri dari 'foldable cells' yang dapat ditekuk dan dilipat. Jika proyek ini berhasil, kemungkinan besar dapat mendukung perancangan perangkat yang super tipis atau wearable gadgets berdesain melengkung yang dirumorkan tengah dikembangkan oleh Microsoft dan Nokia.

Sebelumnya, LG Chem, divisi pembuat baterai LG juga telah memproduksi secara massal jenis baterai fleksibel. Baterai ini sudah dibenamkan di ponsel fleksibel pertama LG yaitu LG G Flex. Baterai yang bisa ditekuk ini nantinya juga bisa digunakan untuk perangkat seperti jam tangan pintar dan kacamata pintar.  


Perangkat Yang Lebih Praktis
Nah, untuk menarik perhatian konsumen, para vendor ke depannya akan menciptakan wearable gadgets yang lebih praktis dan intim. "Inovasi teknologi berikutnya, wearable gadget akan menjadi lebih praktis dan intim dalam menemani kehidupan pengguna sehari-hari," kata Scot Herbst dari firma desain Herbst Produkt, seperti dikutip dari Mercury News, Rabu (13/11/2013).

Ia menyebut, ke depannya pengguna tidak perlu lagi merogoh saku untuk mengambil ponsel mereka karena interaksi antara manusia dan komputer akan lebih organik. Jika benar demikian, bentuk penggunaan wearable gadgets akan menjadi  tak terbatas.



Dan hasilnya, kini konsumen telah dimanjakan dengan berbagai perangkat elektronik yang dibenamkan di pakaian, digantung di ikat pinggang, di dalam sol sepatu, menjadi kacamata, kalung, gelang, dan sebagainya.

Soal ketertarikan konsumen terhadap wearable gadgets, menurut survei yang dilakukan Forrester Research, 29% warga Amerika mengaku menyukai perangkat yang dapat dikenakan di pakaian.

Kemudian 28% di pergelangan tangan, kacamata 12%, dan sisanya hanya 5% dari mereka yang menggunakan perangkat dengan sensor untuk memonitor berbagai aktivitas, seperti berolahraga atau tidur. (isk/dew)


Penasaran dengan keunggulan yang ada pada wearable gadgets? Artikel selanjutnya kami akan mengupas lini kacamata pintar.


Baca Juga:
Mengubah Cara Manusia Berinteraksi Dengan Alat Elektronik



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.