Sukses

Sebelum Merengkuh Sukses, Path Dihujani Banyak Masalah

Kesuksesan Path tak terlepas dari berbagai masalah. Mulai dari tudingan melanggar privasi hingga memecat beberapa orang karyawannya.

Meskipun saat ini Path telah merengkuh kesuksesan hingga mampu meraih 20 juta pengguna, aplikasi jejaring sosial mobile ini ternyata tak terlepas dari berbagai masalah. Mulai dari tudingan melanggar privasi hingga memecat beberapa orang karyawannya.

Kasus yang cukup menghebohkan terjadi pada Februari 2013, di mana Path mendapat komentar negatif karena mencantumkan penandaan geografis foto pengguna tanpa meminta izin. Karena kejadian itu Path harus membayar denda US$ 800 ribu atau sekitar Rp 9,5 miliar kepada Federal Trade Commission (FTC) Amerika Serikat.



Selain itu Path juga diwajibkan untuk membuat program privasi lengkap dan mendapatkan penilaian privasi independen setiap tahun selama 20 tahun mendatang. Kemudian pada Mei 2013, Path kembali dituduh melanggar kerahasian data privasi pengguna.

Seorang pemasar digital asal California, Amerika Serikat bernama Stephen Kenwright mengkritik Path karena dianggap telah 'menggali' data melalui daftar kontaknya untuk mendorong orang lain mengunduh aplikasi Path. Atas kejadian ini pihak Path akhirnya meminta maaf dan berjanji akan menghapus semua informasi kontak pengguna yang telah mereka unggah.


Berebut Paten Logo 'P'
Kasus perebutan paten logo 'P' bergulir ketika Path dan Pinterest menyadari bahwa mereka memiliki logo yang sangat mirip. Kemiripan ini kemungkinan besar akan menimbulkan kebingungan di antara pengguna.

Tak ingin berdampak panjang, pada September 2013, Pinterest mematenkan trademark logo 'P' yang selama ini dipakainya ke lembaga paten United States Patent and Trademark Office (USPTO). Mengetahui hal itu, Path ikut mengajukan permohonan perpanjangan untuk mengajukan perlawanan.



Akan tetapi, hingga kini arah perebutan paten logo tersebut belum jelas. Namun, menurut konsultan paten Lenny Kravets, jika Pinterest diberi hak atas trademark 'P', kemungkinan bisa menghambat laju Path dan aplikasi lain yang memiliki logo mirip atau menggunakan desain yang serupa.


PHK 20% Karyawan
Selain kasus yang penuh kontroversi, pada Oktober 2013, Path dilaporkan mulai mengalami krisis. Hal itu ditandai dengan dilakukannya pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 13 orang karyawan atau 20% dari keseluruhan karyawan Path.

Mengutip laman Techcrunch, Kamis (5/12/2013), juru bicara Path mengkonfirmasi bahwa pemecatan tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan kondisi bisnis perusahaan. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari penyelarasan perusahaan dalam rangka mempersiapkan update aplikasi Path versi 4.0.



Walaupun demikian, PHK tersebut setidaknya memengaruhi data utama dan operasi pemasaran Path. Namun, Path tidak mengonfimasi departemen mana yang terkena dampak tersebut. Pihaknya hanya mengatakan bahwa PHK dilakukan di seluruh bagian perusahaan.

Disinyalir, pemecatan itu dilakukan karena Path kesulitan mendapatkan pendanaan dan masih sulit menghasilkan keuntungan. Para karyawan yang dirumahkan itu pun akhirnya digantikan dengan karyawan baru yang akan ditempatkan di divisi pengembangan dan pemrograman. (isk)


Setelah menghadapi berbagai masalah, Path akhirnya meraih kesuksesan. Bagaimana kisah selanjutnya? Simak artikel serial berikutnya...  


Baca juga:
Siapa Sosok di Balik Lahirnya Jejaring Sosial Path?
Path Mencoba Untuk Menjadi BMW atau Audi

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.