Sukses

Ada 42.000 Serangan Cyber Hantam Indonesia Dalam Sehari

Indonesia telah menjadi negara target serangan terbesar di dunia yang mencapai 1.277.578 serangan atau 42.000 serangan dalam sehari.

Isu penyadapan merupakan salah satu isu yang ramai diperbincangkan di internet menjelang akhir tahun 2013 ini. Isu ini semakin menyeruak panas apalagi setelah Presiden SBY dan sejumlah menteri ketahuan telah disadap oleh badan intelijen Australia. Perang cyber pun tak terhindarkan.

Tak hanya Australia, agen keamanan nasional Amerika Serikat (NSA) juga terungkap telah melakukan banyak aksi penyadapan di internet. Informasi ini dibeberkan oleh Edward Snowden yang merupakan mantan pegawai NSA.

Terkait aksi penyadapan dan serangan cyber ini, laporan terbaru dari lembaga ID-SIRTII (Indonesia Secuity Incident Response Team on Internet Infrastructure) menyatakan bahwa keamanan internet nasional Indonesia berada dalam kondisi buruk.

Sebagai ilustrasi, sebagaimana yang dimuat di situs Kominfo, Indonesia telah menjadi negara target serangan terbesar di dunia yang mencapai 1.277.578 serangan atau 42.000 serangan dalam sehari.

Di tempat kedua ada Amerika Serikat (AS) dengan 332.000 serangan atau 11.000 serangan per hari, disusul oleh China dengan 151.000 serangan atau 5.000 serangan per hari.

Karena itulah keamanan informasi menjadi concern utama saat ini. Kementerian Kominfo terus mendorong sejumlah lembaga pemerintah dan swasta untuk meningkatkan tata kelola sistem keamanan informasi di instansi pemerintah di antaranya melalui penerapan Indeks Keamanan Informasi (KAMI).

Terkait isu penyadapan ponsel, Kementerian Kominfo telah menempuh langkah cepat dengan mengumpulkan seluruh operator telekomunikasi guna memastikan ada tidaknya celah penyadapan maupun keterlibatan operator secara langsung atau tidak langsung.

Hasil evaluasi menunjukkan tidak ada operator yang terlibat. Namun operator diperintahkan untuk meningkatkan sistem dan standar prosedur pengamanan dan pengawasan dari kemungkinan penyadapan yang sulit terkontrol.

(dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.