Sukses

Menguak Manfaat Printer 3D di Dunia Medis

YDengan printer 3D, ke depannya para pasien yang membutuhkan transplantasi organ tubuh, tak perlu repot untuk mencari pendonor.

Penggunaan printer 3D yang makin populer, membuat para analis memasukkan perangkat ini dalam daftar 10 teknologi yang akan berkembang pesat pada tahun 2014. Tak hanya di kalangan industri dan perorangan, beberapa bulan belakangan ini printer 3D juga kerap dimanfaatkan untuk keperluan medis.

Mengutip laman Livescience, Kamis (2/1/2014), sekelompok ilmuwan di University of Florida, Amerika Serikat, memaksimalkan keunggulan device ini untuk menciptakan model otak, tengkorak kepala, dan kulit manusia buatan untuk pelatihan pembedahan otak.

Cara membuatnya adalah dengan menggunakan hasil CT scan seorang pasien. "Kami telah berhasil menciptakan model fisik dari kepala manusia dengan menggunakan printer 3D. Dengan demikian para dokter bedah nantinya bisa memiliki ketepatan yang baik saat sedang membedah seorang pasien," kata Dr Frank Bova, Kepala Lab Radiosurgery dan Biologi University of Florida.


Cetak Hati dan Jantung
Selain itu tim peneliti dari Cardiovascular Innovation Institute di Louisville, Amerika Serikat juga menggunakan printer 3D untuk menciptakan hati manusia lengkap dengan jaringan selnya. "Kami mencetak bagian hati manusia dengan printer 3D generasi terbaru. Kami juga akan fokus pada pembuatan organ jantung," ujar Stuart Williams, Direktur Cardiovascular Innovation Institute.

Williams mengklaim, ia bersama koleganya akan membuat keseluruhan jantung yang bisa digunakan untuk operasi tranplantasi menggunakan sel penerima dalam sepuluh tahun ke depan. "Pembuatan organ manusia memang sangat rumit, tapi kami yakin dalam sepuluh tahun ke depan organ manusia yang diciptakan oleh printer 3D akan menjadi kenyataan," tambahnya.

Agar bisa diberikan kepada pasien, Williams tak hanya mencetak otot jantung, tetapi juga pembuluh darah, katup, dan jaringan elektriknya. Bahkan pembuluh darah tiga dimensi yang dicetak harus dapat terhubung dengan pembuluh pasien yang memungkinkan darah mengalir melalui jantung dan menjaganya agar tetap hidup.


Membuat Bentuk Kulit Alami
Di samping itu tim peneliti dari Liverpool, Inggris juga dikabarkan telah menggunakan printer 3D untuk keperluan biomedis guna membuat bentuk kulit alami manusia. Agak mengejutkan memang! Pasalnya kulit manusia sendiri memiliki karakter yang berbeda-beda. Apalagi jika bentuk kulit yang akan dibuat sudah memiliki banyak kerutan dan vena di beberapa bagian tertentu.

Meski demikian, Dr Sophie Wuerger selaku pemimpin proyek ini merasa optimis kalau cara tersebut akan berhasil. Untuk itu Wuerger bersama rekannya mengembangkan sebuah sistem yang pada akhirnya dapat mencetak kulit yang cocok untuk para pasien.

Dilaporkan Ubergizmo, hal ini sangat mungkin karena perkembangan kamera pemindai 3D sudah dapat mendeteksi gambar 3D dari kulit pasien pada tingkat cahaya yang berbeda. Data dari scan tersebut kemudian diproses oleh komputer sehingga dapat menghasilkan bentuk kulit tertentu.

Meskipun bentuknya belum terlihat sempurna dan belum tentu cocok dengan kebutuhan pasien, Wuerger bersama rekannya akhirnya mampu membuat beberapa bagian organ tubuh, seperti hidung dan telinga dengan warna kulit yang berbeda menggunakan printer 3D.

Jika proyek ini berhasil, ke depannya para pasien yang membutuhkan transplantasi organ tubuh dengan segera, tak perlu repot untuk mencari pendonor yang cocok. (isk)


Bersambung...


Baca juga:
Teknologi Printer 3D Sudah Ada Sejak Tahun 80-an

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.