Sukses

Pria Ini Ditangkap Karena Paksa Anak SD Main Game GTA

Seorang pria di Kyoto, Jepang ditangkap karena memaksa anaknya yang masih duduk di sekolah dasar untuk bermain video game brutal GTA IV.

Video game Grand Theft Auto (GTA) kembali dijadikan 'kambing hitam' atas apa yang dialami pria yang satu ini. Seorang pria di Kyoto, Jepang ditangkap karena memaksa anak yang masih duduk di sekolah dasar untuk bermain video game GTA yang sarat akan aksi kekerasan.

Anak tersebut rupanya anaknya dari pernikahan istrinya sebelumnya. Adalah Maasa Kawabata, pria berusia 28 tahun yang berprofesi sebagai perawat ini harus rela menghabiskan waktu di penjara setelah istrinya melaporkannya ke polisi.

Menurut yang dilaporkan MSN Jepang dan Yomiuri Online, ia memaksa anaknya yang berumur 9 tahun itu untuk bermain game brutal GTA IV. Kawabata diduga memaksa anaknya bermain game selama sekitar dua sampai tiga jam sehari selama dua sampai tiga minggu berturut-turut saat istrinya sedang tak di rumah.

Laman Kotaku melaporkan, Kawabata menikahi ibu beranak satu yang berumur 31 tahun itu pada bulan Oktober 2012 lalu pindah bersama mereka pada bulan berikutnya. Saat sang istri sedang tidak di rumah, Kawabata sering mengatai anak itu "bodoh" dan "tolol" dan mengatakan seharusnya ia mati saja.

Pada bulan April 2013, sang ibu akhirnya memutuskan untuk tidak hidup bersama dengan Kawabata lagi setelah anaknya sering mengeluh tentang gejala sakit kepala dan sakit perut yang dialaminya akibat main game. Anak itu didiagnosis terkena dysautonomia, menurut dokter ini karena ia stres bermain game GTA yang memang penuh adegan kekerasan.

Ibu anak itupun melaporkan kejadian tersebut ke polisi pada bulan Juni 2013 dan sekarang Kawabata akhirnya ditangkap. Namun Kawabata mengelak dan mengatakan ia tidak memaksa anaknya bermain game. (dew)


Baca juga:
Tujuh Bocah SD Paksa Temannya Foto Bugil di Konsol Game
Parah, Suami Siarkan Istri Yang Lagi Bugil di PS4
Nekat! Remaja Pura-pura Jadi Polisi Demi Dapatkan Game

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini