Sukses

Ponsel Bekas Nokia Mengandung Emas?

Sebanyak 43 unit ponsel Nokia di daur ulang dan hasilnya ditemukan lebih dari 0,05 ons emas.

Nokia pernah menyandang gelar perusahaan paling ramah lingkungan karena memakai bahan dan sistem manufaktur ramah lingkungan. Saat ini perusahaan asal Finlandia itu pun ingin membuktikan bahwa perusahaannya masih memakai sistem yang ramah lingkungan dalam proses produksi jajaran produknya.

Sebuah video dibuat Nokia demi menunjukkan semua komponen yang ada di ponsel buatannya. Dalam video itu Nokia menampilkan proses yang serupa dengan proses daur ulang yang biasa mereka lakukan saat akan membuat ponsel dari bahan daur ulang.

Proses daur ulang yang dipamerkan Nokia itu mengungkap unsur-unsur penting yang digunakan untuk membuat sebuah ponsel dan perangkat elektronik lain. Sebagian bahan yang digunakan untuk membuat komponen perangkat elektronik itu ternyata berasal dari unsur emas dan perak yang jumlahnya terbatas di dunia.

Sebanyak 43 unit ponsel dikumpulkan dari penghuni sebuah apartemen tunggal. Hasilnya? Terkumpul lebih dari 800 gram plastik, 600 gram besi, 400 gram tembaga serta 250 gram aluminium dan lithium.

Selain itu lebih dari 0,05 ons emas juga ditemukan dari ponsel bekas yang dibongkar itu. Saat ini emas dengan bobot tersebut memiliki nilai USD 60 atau sekitar Rp 720 ribu di pasaran.

Sejumlah bahan dasar tersebut dimanfaatkan untuk melahirkan ponsel baru yang mengkilap. Seperti dikutip dari laman Phone Arena, 43 ponsel bekas itu bisa digunakan untuk membuat 17,5 unit smarpthone Lumia baru.

Nokia juga mengajak orang untuk melakukan hal yang serupa. Jadi, bila Anda berencana mengganti ponsel lama dengan yang baru maka ikuti program tukar-tambah agar dapat didaur ulang. (den/dhi)

Baca juga :

Pembeli Nokia di Negara Ini Bisa Dapatkan SkyDrive 20 GB, Gratis!
3 Penyebab Baterai Ponsel Bisa Melembung dan Meledak
Lagi, Nokia Menangi Perang Paten Lawan HTC
Nokia Android Muncul Sebagai Ponsel Fitur, Bukan Smartphone?
Spesifikasi Nokia Android Terungkap!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.