Liputan6.com, Jakarta - Para insinyur di Kaliningrad, Rusia, telah mengembangkan robot kecoak yang dapat merangkak ke ruang-ruang yang sulit dijangkau untuk mengumpulkan informasi intelijen. Robot kecoak tersebut dikembangkan oleh tim ilmuwan dan insinyur di Immanuel Kant Baltic Federal University.
'Serangga' ini mampu bergerak pada kecepatan 30 sentimeter per detik dan dilengkapi dengan sensor cahaya, sensor sentuhan dan sensor nonkontak. Ketiga sensor itu memungkinkan untuk mendeteksi dan menghindari rintangan di jalan. Karena itu, robot kecoak ini dapat digunakan untuk mencari orang yang terjebak di bawah reruntuhan dalam situasi darurat.
Dengan ukuran panjang 10 sentimeter, robot kecoak ini juga dapat membawa beban seberat 10 gram di punggungnya, yang kira-kira setara dengan beban kamera pengintai kecil. Karena itu, robot yang modelnya mengacu pada spesies kecoak Amerika Selatan, Blaberus Craniefer, telah menarik minat kalangan militer.
Perancang utama dan profesor di bidang fisika robot tersebut, Alexei Belousov, mengatakan, "Pesanan pengembangan robot ini datang dari sebuah organisasi Rusia yang mengatakan bahwa robot ini harus semirip mungkin dengan kecoa sungguhan."
Akan tetapi, berdasarkan informasi yang dikutip dari Popular Science, Minggu (27/09/2015), Belousov enggan membeberkan informasi mengenai organisasi yang dimaksud.
Adapun pengembangan robot kecoak ini bukanlah yang pertama kalinya. Bulan Juli 2015 lalu sekelompok ilmuwan University of California mengembangkan robot kecoak yang bisa memanjat. Kemudian, di akhir triwulan pertama 2015, sekelompok ilmuwan Texas University pun menggarap proyek serupa.
(why/dew)
Rusia Ciptakan Robot Kecoa, Apa Kehebatannya?
Robot berbentuk anjing, burung, atau manusia mungkin sudah lumrah bagi kita. Tapi bagaimana dengan robot berbentuk kecoak?
Advertisement
EnamPlus
powered by
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5232758/original/050138900_1748247680-liputan-haji-900x1200__1_.jpg)
Liputan Haji 2025
- Apa Itu Haji Furoda? Cara Berangkat Haji Tanpa Antre Bertahun-Tahun18 minutes ago
- Pulau Rubiah, Saksi Bisu Pusat Karantina Haji Pertama di Indonesia54 minutes ago
- Arab Saudi Gunakan Pendekatan Nol Toleransi bagi Pelanggar Aturan Haji1 hour ago
- Puan Minta Layanan Haji 2025 Lebih Ramah Lansia dan Disabilitas, Tegaskan Tak Boleh Ada Diskriminasi1 hour ago
- Bus Shalawat Berhenti Beroperasi pada 1-10 Juni 2025, Jemaah Haji Diminta Fokus ke Persiapan Armuzna2 hours ago
- Suhu Makkah Tembus 50 Derajat Celcius, Ini Tips Jaga Daya Tahan Tubuh dari Amirulhaj3 hours ago
- Arab Saudi Tak Terbitkan Visa Haji Furoda, Jemaah Diimbau Waspada Akan Modus Penipuan6 hours ago
- Kisah Ali Sadikin Naik Haji dan Bertemu Dua Ulama Besar Indonesia7 hours ago
- Amirul Hajj Yakini Pergerakan Jemaah Haji ke Armuzna Tak Akan Semacet Tahun Sebelumnya15 hours ago
- Kabar Cecep Pemuda Viral Bersih-Bersih Masjid, Diundang Berangkat Haji oleh Kerajaan Arab Saudi17 hours ago
- Haji Furoda Adalah: Jalur Cepat ke Tanah Suci, Ini yang Perlu Anda Tahu18 hours ago
- 55 Persen Jemaah Haji Indonesia 2025 Perempuan, Amirul Hajj Ingin Libatkan Lebih Banyak Ulama Perempuan18 hours ago