Sukses

Menjajal 4G LTE Smartfren di Garut dan Tasikmalaya

Tekno Liputan6.com berkesempatan untuk mengikuti network drive test Smartfren di Garut dan Tasikmalaya

Liputan6.com, Tasikmalaya - Hari ini (25/2/2016) Tekno Liputan6.com berkesempatan untuk mengikuti network drive test Smartfren di Garut dan Tasikmalaya. Ini dilakukan untuk mengetahui performa jaringan 4G LTE dan VoLTE Smartfren di kedua kota tersebut.

Namun di artikel ini, kami terlebih dahulu memberikan laporan pengalaman kami berdasarkan sebuah aplikasi khusus bernama nPerf yang mampu mengukur kecepatan download, kecepatan upload, kecepatan browsing, kemampuan streaming, dan latency.

Tekno Liputan6.com melakukan pengujian di 5 titik, yaitu di Sumber Alam, Cipanas, Kabupaten Garut; Cimaragas, Kabupaten Garut; Salawu, Jalan Raya Garut-Tasikmalaya; Jalan Raya Singaparna; dan Jalan KH Z Musthofa, Kota Tasikmalaya.

Dari lima kali pengujian tersebut, ada satu kesimpulan umum yang bisa ditarik: kecepatan browsing Smartfren rata-rata masih di bawah 70 persen, tetapi kemampuan streaming rata-rata sudah di atas 80 persen.

 Uji Jaringan Smartfren 4G LTE (Foto: Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat)

Adapun untuk latency, angka yang diperoleh rata-rata di 40-50. Kemudian mengenai kecepatan upload dan download, nilai yang diraih bervariasi.

Selain melakukan pengujian dengan aplikasi nPerf, di titik yang sama kami pun mencoba menjajal situs video berbagi populer. Hasilnya, kami tidak mengalami buffering, meski setelan video yang kami akses ada di resolusi high definition.

Sementara itu, Munir SP, VP Special Project Network PT Smartfren Telecom, juga menyampaikan hasil temuan timnya selama network drive test digelar, dengan mengacu pada program khusus yang terpasang di laptop. "Dari network drive test barusan, 70 persen akseptabel, sedangkan 30 persen sisanya lost," terang Munir.


Uji Jaringan Smartfren 4G LTE (Foto: Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat)


Angka itu menunjukkan jaringan 4G LTE Advanced Smartfren di area pengujian masuk kategori baik. Menyoal 30 persen lost yang dimaksud, Munir menilai hal itu sebagai sebuah kewajaran. "Rute yang kita lalui tadi berkelok-kelok, plus kontur tanah pun naik-turun. Jadi wajar kalau ada yang lost," jelas Munir.

(Why/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.