Sukses

Keren, Gula Bisa Dipakai Jadi Sumber Tenaga Baterai

Sekelompok peneliti MIT berhasil mengembangkan baterai The Thermopower Wave dengan sumber daya gula sebagai sumber tenaganya

Liputan6.com, Jakarta - Gula telah lama dikenal sebagai bahan pemanis makanan atau minuman, tapi baru-baru ini sekelompok peneliti berhasil mengembangkan gula untuk keperluan lain.

Adalah sekelompok peneliti dari Massachusetts Institute of Technology yang melakukan penelitian untuk memakin gula sebagai sumber daya baterai.

Mengutip informasi dari laman BGR, Rabu (23/3/2016) para peneliti menggunakan gula untuk memanaskan nanotubes carbon dan memproduksi energi. Hasilnya, proses tersebut ternyata memiliki keluaran setara dengan baterai yang biasa digunakan pada perangkat elektronik modern, seperti smartphone dan tablet.

Untuk dapat melakukan hal tersebut, baterai yang disebut The Thermopower Wave (TPW) ini memakai gula untuk memanaskan tumpukan nanotube. Setelah itu, hasil dari panas tersebut akan mendorong tabung di dalamnya dan berubah menjadi listrik seperti saat ini.

Selain gula, para peneliti memerkirakan ada beberapa sumber panas lain yang dapat digunakan selama lebih efisien ketimbang gula. Namun dari hasil perhitungan, efisiensi gula di baterai dalam uji coba memiliki nilai yang tidak jauh dari baterai sebenarnya, yakni sampai sekitar 1 persen.

Pada tahap uji coba saat ini baterai TPW baru digunakan untuk mengisi daya lampu LED, tapi besar kemungkinan baterai ini dapat mengubah masa depan. Bahkan, baterai ini dapat lebih berguna ketimbang baterai regular untuk keperluan khusus, seperti mengisi daya pesawat ulang laik ketika misi luar angkasa.

Hal itu dimungkinkan sebab pada umumnya baterai dapat menyimpan bahan bakar sampai nantinya akan kehilangan daya secara bertahap. Sebaliknya, gula hanya akan dipakai ketika benar-benar dibutuhkan, semisal ketika pesawat mendekati tujuan pendaratan.

Selain itu, penggunaan baterai bertenaga gula dapat didesain sesuai kebutuhan, seperti untuk mengisi daya wearable device. Tak hanya itu, baterai dengan teknologi tersebut dapat juga mengirimkan tenaga dalam jumlah yang cukup besar saat dibutuhkan.

Namun, perlu diingat teknologi ini masih dalam tahap pengembangan dan perlu untuk disempurnakan. Salah satu masalah yang perlu diselesaikan adalah akses ke gula setiap saat ketika bahan bakar utama tersebut habis.

(Dam/Cas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini