Sukses

IndiHome Bebaskan Pengguna Akses Video Streaming, TV, dan VOD

Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan konsumsi video secara online tiap tahun mengalami peningkatan. Chief Business Officer YouTube Robert Kyncl pernah memprediksi pada tahun 2020 nanti, 90 persen lalu-lintas internet terdiri dari video.

Hal ini juga didorong makin banyaknya pengguna smartphone, tablet PC, dan smart TV, yang memudahkan seseorang menonton berbagai macam video dari internet.

Melihat hal tersebut, IndiHome menawarkan kemudahan baru bagi para penggunanya. Layanan internet fiber yang ditawarkan Telkom tersebut kini tak lagi memperhitungkan akses YouTube masuk dalam Fair Usage Policy (FUP).

Dengan demikian, pengguna IndiHome dapat menikmati layanan YouTube tanpa perlu mengkhawatirkan terjadinya peningkatan jumlah usage. Kehadiran layanan ini pun sudah diuji coba oleh social media strategist Nukman Lutfhie pada Maret lalu.  

Telkom juga memberlakukan kemudahan ini pada penyedia konten yang menawarkan layanan Video on Demand (VOD). Maka dari itu, pelanggan IndiHome yang mengakses iFlix, Catchplay, atau VIU dipastikan tak perlu mengkhawatirkan terjadinya peningkatan jumlah usage.

Hal itu dimungkinkan karena Telkom telah melakukan kerja sama dengan penyedia layanan tersebut. Oleh sebab itu, pilihan pelanggan IndiHome dalam menonton film, serial, dan program televisi lewat layanan video streaming makin beragam.

Tak hanya itu, Telkom juga memperkaya konten video dan film pada saluran UseeTV. Dalam keterangan resmi yang diterima tim Tekno Liputan6.com, Senin (30/5/2016), tahun ini banyak saluran TV baru yang ditambahkan di layanan IndiHome.

Pada Maret lalu, saluran seperti Dreamworks, RED, Pelangi, Galaxy, Zee Hiburan, Baby First, Hi Indo, dan Prambors sudah dapat dinikmati pelanggan Indihome.

Lalu di bulan April, Telkom juga bekerja sama dengan Future TV untuk menghadirkan enam saluran teratas Mandarin, yaitu CCTV4, CCTV Dokumenter, Kaku TV untuk Anak, Popular Entertainments, Ancient Costume Drama, dan Panda TV.

Seluruh saluran tersebut sudah termasuk dalam minipack Dynasty yang ditawarkan oleh IndiHome. Minipack tersebut juga melengkapi beragam pilihan minipack lain yang sudah tersedia sebelumnya, seperti Indimovie, Inditainment, Indikids, dan Indinews.

Sebagai informasi, YouTube merupakan salah satu penyedia konten video yang terus tumbuh pesat. Pada pertengahan 2015, setiap menit lebih dari 400 ribu jam video online diunggah ke YouTube.

Indonesia sendiri disebut sebagai salah satu pengakses terbesar YouTube. Waktu yang dihabiskan orang Indonesia untuk menonton YouTube tahun lalu meningkat hingga 250 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan itu adalah yang tertinggi di Asia Pasifik.

Tak hanya jumlah penonton, dari sisi konten jumlah kanal YouTube dari Indonesia juga terus berkembang. Chandra Liow, Edho Zell, Kevin Anggara, atau LASTSDAY Production adalah beberapa kreator konten YouTube populer asal Indonesia.

(Dam/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.