Sukses

Top 3 Tekno: Kewarganegaraan Robot di Arab Saudi Sedot Perhatian

Arab Saudi menjadi negara pertama di dunia yang memberikan kewarganegaraan pada sebuah robot.

Liputan6.com, Jakarta - Arab Saudi adalah negara pertama di dunia yang memberikan kewarganegaraan pada sebuah robot bernama Sophia, besutan Hanson Robotics. Berita ini menyedot perhatian para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com.

Informasi lain yang tak kalah hits datang dari tiga fitur iPhone yang bisa meningkatkan kualitas tidur kamu lebih baik. Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

1. Pertama di Dunia, Arab Saudi Beri Kewarganegaraan pada Robot

Arab Saudi menjadi negara pertama di dunia yang memberikan kewarganegaraan pada sebuah robot bernama Sophia. Robot bernama Sophia itu dibesut oleh Hanson Robotics.

Robot Sophia

Sebagaimana dikutip Business Insider, Jumat (27/10/2017), pemberian kewarganegaraan kepada Sophia dilakukan di ajang Future Investment Initiative, di Ibu Kota Riyadh, Arab Saudi. Sayangnya, tidak dijelaskan lebih rinci kewarganegaraan seperti apa yang diberikan pada robot wanita tersebut.

"Saya sangat tersanjung dan bangga dengan perbedaan unik ini. Ini merupakan robot pertama di dunia yang memiliki kewarganegaraan," kata Sophia saat berbicara di depan panel.

Baca selengkapnya di sini 

2. 3 Fitur iPhone Ini Dijamin Bikin Tidur Kamu Makin Nyenyak

Penggunaan smartphone secara berlebih dapat merusak "jam tidur" pengguna, padahal faktanya tak selalu demikian.

Posisi Tidur yang Bikin Tidur Nyenyak

iPhone, contohnya, diklaim memiliki beberapa fitur yang ternyata dapat membantu kamu tidur dengan lebih lancar dan nyenyak.

Setidaknya, ada tiga fitur yang bisa meningkatkan kualitas tidur orang lebih baik. Enaknya lagi, fitur-fitur tersebut bisa digunakan dalam waktu yang bersamaan.

Baca selengkapnya di sini 

3. Terjemahan Status Facebook Keliru, Pria Palestina Dibekuk Polisi

Seorang pria asal Palestina mengalami nasib nahas. Secara tiba-tiba, ia dibekuk oleh polisi Israel pada Selasa (24/10/2017). Pria tersebut awalnya dituding propaganda penyerangan dalam sebuah status yang diunggah di Facebook miliknya.

Warga Palestina membentang bendera negara mereka, bergembira menyambut rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah

Pria yang namanya tidak disebutkan ini, ternyata mengaku keliru saat menulis status di Facebook-nya. Ia menulis kalimat "Yusbihuhum" yang artinya selamat pagi.

Kekeliruan terjadi saat Facebook salah menerjemahkan kalimat tersebut. Dalam bahasa Ibrani, kalimat yang ia tuliskan diterjemahkan menjadi "serang mereka" atau "lukai mereka" dalam bahasa Inggris.

Baca selengkapnya di sini 

(Isk/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.