Sukses

Hillary Clinton Desak Cina Perihal Kebebasan Internet

Secara terbuka Hillary meminta pemerintah Cina menanggapi tuduhan yang diberikan Google, yakni perihal sensor dan serangan cyber canggih yang terpasang dari dalam negeri.

Liputan6.com, London: Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Rodham Clinton mendesak Menteri Luar Negeri Cina dalam masalah kebebasan internet. Masalah ini dianggap semakin mengganggu hubungan antarkedua negara tersebut. Clinton yang berada di London, Inggris, untuk persiapan pertemuan di Yaman dan Afghanistan, akan segera menemui Menlu Cina Yang Jiechi, Kamis ini. Demikian diwartakan Reuters, Rabu (27/1).

Pertemuan yang akan dilakukan Hillary guna membahas perselisihan yang terus meningkat antara Google dan pihak Cina. Secara terbuka Hillary meminta pemerintah Cina menanggapi tuduhan yang diberikan Google, yakni perihal sensor dan serangan cyber canggih yang terpasang dari dalam negeri [baca: Hillary Clinton Dibuat Pusing Soal Google].

Hillary juga membeberkan kebijakan AS yang luas menyerukan dibukanya akses Internet di seluruh dunia. Ia mengatakan pula bahwa negara-negara atau individu yang terlibat dalam serangan cyber harus menghadapi konsekuensi.

Sementara itu, media pemerintah Cina bereaksi keras terhadap kritik AS. Kementerian Luar Negeri Cina telah memberi isyarat tidak ingin sengketa menjadi mendidih. Apalagi, ketegangan hubungan lebih lanjut sudah terjadi di bawah tekanan atas penjualan senjata AS ke Taiwan. Serta, tuduhan AS bahwa Cina mematok nilai mata uang yuan lebih rendah.

Sebelumnya sempat diberitakan, Google akan melakukan negosiasi terhadap pemerintah Cina. Ini menyangkut penyelesaian masalah perusahaan mesin pencari internet terkemuka asal AS tersebut dengan pemerintah Negeri Tirai Bambu [baca: Google Mengalah]

Cina saat ini membela pengawasan internet yang diperlukan untuk melindungi anak di bawah umur, meskipun banyak isu-isu sensitif lainnya yang diblokir. Termasuk, diskusi tentang insiden berdarah 1989 di Lapangan Tiananmen. Selain itu, Cina telah memblokir situs-situs seperti Facebook, Twitter, YouTube dan Google, berikut berita kerusuhan etnis di Xinjiang dan Tibet.(ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini