Liputan6.com, Perth - Drone tidak hanya digunakan untuk terbang di di udara. Pesawat tanpa awak itu juga bisa dimanfaatkan untuk menyelam di dalam laut dengan tingkat kedalaman yang cukup intens.
Namun, ketika menyelam di dalam laut, pemilik drone juga harus tahu bahwa lingkungan yang dijelajahi harus bebas dari makhluk hidup yang mungkin merasa terganggu hingga dapat merusak perangkat tersebut.
Adalah seorang profesor coastal oceanography dari University of Western Australia, Charitha Pattiaratchi, harus mengalami kerugian besar karena drone rakitannya rusak total diamuk hiu. Menurut informasi yang dilansir The West Australian, Jumat (2/10/2015), drone tersebut bernilai US$ 250.000 atau sekitar Rp 3,6 miliar.
Ia mengungkap, drone itu memang dirakit untuk mengukur suhu dan kadar garam laut. Sayangnya, ketika baru saja ditugaskan untuk menyelam, drone tersebut tidak sengaja masuk ke area hiu sehingga mengusik mereka lalu langsung merusak drone berukuran 2 meter tersebut.
Pattiaratchi mengungkap, hiu ganas tersebut mencoba mengoyak bodi drone dan meninggalkan satu gigi di bagian belakang drone panjang itu. Akibatnya, ia harus menanggung biaya kerusakan sebesar US$ 20.000 atau sekitar Rp 293 juta untuk mengganti lapisan casing drone tersebut.
Ia beranggapan bahwa hiu itu mengira drone miliknya merupakan ikan besar dan menjadi terancam. Karena itu, hiu tersebut langsung mengamuk dan mencoba untuk menyerangnya.
Ini memang bukan pertama kalinya kasus drone menyelam di dalam laut dirusak oleh hiu. Sebelumnya, peristiwa serupa sempat terjadi pada sebuah drone yang juga dirakit di kampus tempat Pattiaratchi mengajar.
Pattiaratchi menjelaskan peristiwa ini menjadi pelajaran bagi dunia akademik dan teknologi. Seharusnya, drone digunakan di tempat yang sesuai dan tidak mengganggu habitat makhluk hidup lainnya.
"Saya belajar dari hal ini, teknologi tidak bisa ditempatkan secara asal-asalan. Makhluk hidup butuh ketenangan juga. Ke depan, saya akan memastikan untuk menggunakan drone tersebut di tempat yang semestinya,"tandasnya.
(Jek/Dew)*
Drone Seharga Rp 3 Miliar Rusak Diamuk Hiu
Pemilik Drone ini juga harus membayar kerugian untuk memperbaiki drone tersebut dengan biaya sekitar Rp 293 jutaan.
Advertisement
Produksi Liputan6.com
powered by
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5212339/original/080454600_1746609634-liputan-haji-900x1200.jpg)
Liputan Haji 2025
- Wapres Tinjau Layanan Fast Track Makkah Route Embarkasi Surakarta13 minutes ago
- Tips Mencegah Pneumonia Saat Haji 2025, Vaksinasi Jadi Kunci Utama1 hour ago
- Ivan Gunawan Sujud di Kaki Ibunda Jelang Berangkat Haji12 hours ago
- Kartu Nusuk Rawan Dijambret, Jemaah Haji Diimbau Tak Kalungkan di Leher13 hours ago
- Beredar Kabar Jemaah Haji Tak Disambut Petugas di Hotel 210 Makkah, PPIH: Tiba di Hotel yang Salah13 hours ago
- Laporan Haji 2025: Mengapa Jemaah Haji Indonesia Wajib Bayar Dam17 hours ago
- Akselerasi Distribusi Kartu Nusuk, Lebih dari 131 Ribu Sudah Diterima Jemaah Haji Indonesia17 hours ago
- Kuota Bertambah, 269 Calon Haji Kota Sukabumi Berangkat ke Tanah Suci18 hours ago
- 6 Potret Walimatus Safar Ivan Gunawan Jelang Berangkat Haji, Sujud di Kaki Ibunda19 hours ago
- Viral Jemaah Haji Indonesia Dirampok Sopir Taksi di Makkah, Jangan Bepergian Sendirian ke Mana-mana19 hours ago
- Panduan Lengkap Sunnah Idul Fitri dan Idul Adha untuk Sambut Hari Raya22 hours ago
- Syal Kerawang nan Cantik Penanda Khas Rombongan Jemaah Haji Asal Gayo Lues1 day ago